Hidupnya Hati -->

Advertisement

Hidupnya Hati

Kamis, 18 Oktober 2018

Ilustrasi
Ketahuilah bahwa ketaatan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan hati sebagaimana makanan dan minuman tidak bisa dilepaskan dari khidupan tubuh manusia. Kemaksiatan sama seperti makanan beracun yang pasti akan merusak hati.

Bila manusia melakukan berbagai upaya menjaga kelangsungan hidup tubuhnya -seperti mengonsumsi makanan-makanan yang bermanfaat secara rutin pada waktu-waktu yang berdekatan dan bila ternyata ia mengonsumsi makanan yang beracun secara tidak sengaja, ia segera berupaya untuk membersihkan dirinya- maka menjaga kelangsungan hidup hati harus mendapat perhatian lebih dari manusia dibandingkan perhatiannya terhadap kelangsungan hidup tubuhnya.

Bila kelangsungan hidup tubuhnya membuat dirinya bisa menikmati kehidupan yang bebas dari penyakit di dunia, kelangsungan hidup hatinya membuatnya bisa menikmati kehidupan -yang nikmat dan suci- di dunia dan menggapai kebahagiaan tanpa batas di Akhirat. Dan bila kematian tubuh membuat seseorang terputus dari dunia, kematian hati membuatnya terputus dari dunia dan Akhirat.

Namun kepedihannya akan bertahan selama-lamanya. Sebagian orang shalih berkata, "Sungguh aneh manusia! Mereka menangisi orang yang mati tubuhnya, tetapi tidak menangisi orang yang mati hatinya. Padahal ia (kematian hati) lebih berat."

Pembaca JCS yang dicinati Allah SWT, seluruh ketaatan alias ibadah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan hati. Dan di sini, insya Allah, kita akan membahas secara rinci tentang lima hal yang merupakan kebutuahan pokok (primer) bagi hati manusia, yaitu dzikir kepada Allah SWT, membaca Al-Qur'an, banyak istighfar, berdoa, membaca shalawat Nabi SAW dan bangun (shalat) malam (qiyamullail). Bersambung... Wallahu a'lam bish-shawwab. Subhanakal lahuma wa bihamdika...*