Gara-gara Kurang Kelas Darurat, Banyak Siswa di Sulteng Enggan Sekolah -->

Advertisement

Gara-gara Kurang Kelas Darurat, Banyak Siswa di Sulteng Enggan Sekolah

Rabu, 17 Oktober 2018

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (Istimewa)
JCS – Diberitakan, pasca bencana gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengakibatkan banyak siswa enggan masuk sekolah. Pasalnya, sebagian besar gedung sekolah rusak, dan terbatasnya kelas darurat yang didirikan oleh pemerintah.

“Kita akui kehabisan tenda untuk kelas darurat, karena semuanya sudah digunakan di Nusa Tenggara Barat (NTB),” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa (16/11/2018).

Mantan rektor UMM itu menambahkan, hanya 19 tenda yang teraedia untuk kelas darurat. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mendirikan kelas darurat secara sukarela.

“Mustahil kelas darurat kami penuhi. Kami menyiapkan atap untuk kelas darurat yang didirikan secara sukarela oleh masyarakat,” jelasnya.

Pada masa rahabilitasi dan rekontruksi, ungkap dia, kelas darurat belum melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), tapi banyak dimanfaatkan untuk proses trauma healing. “Bukan saja siswa, guru di Palu juga mengalami trauma. Yang tidak terdampak pun msih takut untuk masuk sekolah,” beber Muhadjir.

Muhadjir menyebutkan, sedikitnya 550 gedung sekolah baru akan dibangun di Palu. Ini untuk mencukupi kebutuhan infrastruktur pendidikan di sana. (tas/net)