Cuaca Dalam Satu Pekan Terakhir Relatif Kering -->

Advertisement

Cuaca Dalam Satu Pekan Terakhir Relatif Kering

Senin, 08 Oktober 2018

Ilustrasi
JCS - Hujan turun tentu sangat dibutuhkan misalnya untuk pertanian, membantu proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan seperti di wilayah yang mengalami kekeringan. Terkait itu, tim dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menghentikan proses penyemaian. Sebab hingga kini tak kunjung mendapatkan awan penghujan di wilayah Sumatera Selatan. 

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Teknologi Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT, Sutrisno mengatakan, potensi cuaca dalam satu pekan terakhir relatif kering dan menyebabkan kelembaban udara sangat rendah. Kondisi itu berdampak tidak adanya awan penghujan yang dapat dilakukan penyemaian untuk mendatangkan hujan. 

“Sekarang proses penyemaian dihentikan sementara waktu. Tapi kami tetap standby, jika ada awan penghujan akan langsung dilakukan penyemaian,” kata Sutrisno saat dihubungi, Jumat (5/10/2018).

Sutrisno menjelaskan, kekeringan yang melanda wilayah Sumatera Selatan karena adanya sirkulasi Eddy di sebelah barat Sumatera Utara dan dua sistem tekanan rendah laut Cina Selatan sebelah barat Malaysia menuju siklon Kong Rey. Dampak dari sirkulasi itulah, masa udara tertarik menuju pusat sirkaluasi. 

Namun, kondisi ini, papar dia, akan kembali normal pada 9 Oktober mendatang. “Setelah selesai sirkulasi itu baru kembali dilakukan penyemaian untukTMC,” ujarnya. 

Untuk diketahui, berdasarkan data pantauan alat konsentrasi udara PM 10 Staklim Palembang pada Jumat kemarin pukul 06.00-07.00 WIB sebesar 151–250 mikron/gram atau berada pada level tidak sehat. (tas/net)