Syahadat -->

Advertisement

Syahadat

Admin
Kamis, 30 Agustus 2018


Tiada ilah selain Allah, dan Muhammad adalah Rasul Allah. Sepintas memang sangat sederhana kalimatnya, dan memang sangat sederhana. Tapi sekali lagi, kesederhanaan itu lebih dahsyat dari semua yang ada dalam semesta. Jika seorang manusia, telah sadar dan menjadikan syahadat sebagai sikap hidup. Sebenarnya tak ada yang perlu dirisaukan olehnya.

Rasulullah SAW, suatu hari bersabda. Dalam sabdanya beliau SAW memberikan jaminan, siapa saja yang yang menucapkan dua kalimat syahadat, surgalah sebagai ganjarannya. Betapa mudah ternyata mencapai surga, hanya dengan dua kalimat syahadat saja. Tidak demikian sebenarnya, ada banyak konsekuensi dalam kalimat itu yang harus kita taati untuk mencapai keridhaan dan rahmat Allah SWT. Semua orang tidak ada yang tahu apakah dirinya masuk surga atau neraka. 

Kecuali dengan rahmatNya. Nah, hal yang pokok dalam syahadat adalah, seluruh aktivitas kita, dan seluruh hidup kita adalah untuk menyembah Allah. Ibadah wajib, ibadah sunnah, dan tobat nasuha kita hanya karena Allah. Mundur dari perbuatan maksiat pun karena Allah. Dan setiap nabi diutus ke muka bumi untuk memberitahukan hal itu kepada umatnya. 

Dari Adam sampai kita punya tugas utama, menyembah Allah semata (tauhid). Mengakui Allah sebagai sesembahan kita, berarti pula menerima segala aturan-Nya. Mengakui Allah sebagai Ilah, sama artinya dengan mengakui-Nya sebagai kiblat hidup manusia.

Ucapan kita itu membawa kewajiban pada kita bukan saja menjalani aturan dan mentaati hukum-Nya tapi juga mendakwahkan, memberikan kabar gembira yang diturunkan Allah sebagai pahala pada umat yang taat dan orang-orang soleh. Memakmurkan Agama-Nya, menegakkan kalimat-Nya dan meraih segala kemuliaan.

Mengakui Allah sebagai satu-satunya Ilah berarti pula meneggakkan kebijakan dan memerangi kemungkaran. Dan itu akan mengatur kita pada kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat. Seperti telah difirmankan oleh-Nya: Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar serta beriman kepada Allah. (Al-Quran suart 3, Ali Imran ayat 110).

Pembaca JCS, sebenarnya, Allah SWT telah menyiapkan perangkat yang jelas untuk manusia sejak ia menghirup segarnya udara dunia. Bahkan sebelum ia dilahirkan ke dunia. Ketika dalam rahimbunda, manusia telah dibaiat dan berikrar, bahwa hidup dan matinya serta seluruh ibadahnya milik Allah semata. Setiap janin dalam kandungan, telah mengucapkan syahadat kepada Allah SWT: "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian pada jiwa mereka, "Bukankah Aku ini Tuhanmu," Dan Mereka menjawab, betul (Engkau Tuhan Kami), kami menjadi saksi." (Al-Qur'an suat 7, Al-A'raf ayat 172).

Syahadat, inilah sikap hidup manusia. Dua kalimat dahsyat yang timbangannya lebih berat dari seluruh alam dan isisnya. Meski hanya dua kalimat, tapi konsekuensi dan kompensasi di dalamnya sungguh luar biasa.

Surat-surat di atas menegaskan pada seluruh manusia. Jika sekarang banyak ditemui manusia-manusia yang inkar pada janjinya sendiri, mereka berpaling meninggalkan Islam. Mereka menukar nikmat kekal dengan kesenangan semu yang bersifat sesat. Mereka tergoda tipuan-tipuan yang menjerumuskan, lalu menjual iman. Tidak ada lagi kecuali hinaan bagi mereka. 

Dan sungguh, azab Allah sangat luar biasa. Wallahu a'lam bish-shawwab. Shalallahu 'alaihi wa sallam. Subhanakal lahumma wa bihamdika...*