Mengenal Lebih Dekat Atlet Pencak Silat Peraih Emas 2018, Iqbal Chandra Pratama -->

Advertisement

Mengenal Lebih Dekat Atlet Pencak Silat Peraih Emas 2018, Iqbal Chandra Pratama

Admin
Jumat, 31 Agustus 2018

Pesilat Indonesia Iqbal Chandra Pratama dan Sarah Tria Monita / tempo.co
Perolehan medali emas terus mengalir dari cabang olahraga pencak silat di Asian Games 2018. Kali ini, medali emas disumbangkan Iqbal Chandra Pratama dari kelas D, 60 kg - 65 kilogram putra.

Sementara itu, medali perunggu menjadi milik pesilat Filipina, Jeff Lon, dan pesilat Uzbekistan, Abdumalik Salimov.

Iqbal yang berada di sudut biru tampil sangat dominan atas sang lawan. Nguyen tak bisa berbuat banyak untuk menahan laju Iqbal. Ini merupakan emas keenam dari cabang pencak silat pada Asian Games 2018. Koleksi medali emas Indonesia juga bertambah menjadi 18 keping.

Iqbal nama sapaannya 12 Mei 1996; memiliki postur tubuh dengan tinggi 173 cm, berat 70 kg. Iqbal adalah pemain spesialis pencak silat kelas D, 60 kg - 65 kg. Catatan dan perjalanan Iqbal hingga meraih medali emas, pertama, dalam kualifikasi vs Poolkaew Porntep (THA) 5-0, diperempat final berhadapan M Zarish Hakim (MAS) 5-0, di semifinal vs Salimov Abdulmalik (UZB) 5-0, lanjut final vs Nguyen Ngoc Toan (VIE) 4-1.

Sedangkan prestasi tingkat dunia, Iqbal hanya mampu runner-up kelas D, 60 kg- 65 kg, di World Championship 2016 Indonesia. 

Si peraih emas di kelas D, 60 kg-65 kilogram ini bernama lengkap Iqbal Chandra Pratama. Panggilannya Kebong. Memang dia punya hobi lari sejak suia SD. Terakhir sekolah atau pendidikan Iqbal ngambil jurusan Hubungan Internasional (HI) di Universitas Mulawarman, Samarinda. Iqbal menikah dengan Sarah Tria Monita yang juga atlet Pencak Silat Putri Indonesia. Pelatih Iqbal adalah Supiansyah.

Istrinya, Sarah Tria Monita telah mewakili Indonesia dalam pencak silat, dan memenangkan emas dalam kategori 55-60kg yang bertanding di kejuaraan Asia 2017 di Chungju, Republik Korea. Prestasi olahraga yang paling berkesan bagi Iqbal adalah ketika memenangkan perak di kejuaraan dunia 2016 di Denpasar, Indonesia. Nah, hingga Iqbal bersinar sampai ke puncak juara tahun ini, tentu tidak serta merta langsung mentereng, akan tetapi banyak ondak duri yang harus Iqbal lewati. Bahkan dia pernah mengalami pengalaman pahit, cedera, yaitu menderita patah tulang pada tahun 2015 dan absen selama tiga bulan.

Memulai kariernya di olahraga, atau menekuni olahraga pencak silat ini saat dia usia 10 tahun pada tahun 2007 di Bontang, Indonesia. Karena keuletannya, dan seiring dengan pengalaman dalam olahraga cabang tersebut, hingga Iqbal bertemu dengan sang pelatih Supiansyah.

Alasan menekuni pencak silat karena mengikuti jejak orang tuanya sebagai atlet pencak silat juga. Maka dia pantas berambisi ingin jadi atlet, hingga akhirnya Iqbal meraih medali emas Asian Games 2018, mengarumkan nama bangsa dan NKRI. Sukses buat Iqbal Chandra Pratama! (tas).