Cuaca -->

Advertisement

Cuaca

Admin
Selasa, 17 Juli 2018

Ilustrasi 
JCS - Ilmu cuaca atau istilah kreennya disebut meteorologi dan klimatologi. Pada mulanya, ilmu cuaca berkembang di negara-negara Eropa dan Amerika yang beriklim sedang. Perubahan cuaca dan musim di daerah tersebut tampak sekali sebagai akibat revolusi bumi yang condong pada bidang lintasannya. 

Cuaca di daerah ini bercirikan dua musim variabilitias tersebut, terjadilah perbedaan-perbedaan tekanan udara yang relatif tinggi, sehingga acapkali hal ini menimbulkan angin ribut dan kadang-kadang membawa bencana. Tetapi, peristiwa yang kontras terjadi di daerah tropika. Di sini tidak didapatkan perubahan musim yang ekstrem. 

Tekanan udara relatif konstan dan perbedaan suhu udara antara bulan terpanas dan bulan terdingin (amplitudonya) relatif rendah. Sudah jelas perubahan iklim itu bergantung kepada perjalanan semua matahari. Oleh karena itu, penyebaran zona iklim di bumi adalah sebagai proyeksi dari radiasi matahari.

Dengan gejala-gejala (fenomena) tersebut, secara tradisional sistem klasifikasi iklim didasarkan kepada lintang-lintang astronomi (astronomical latitude) tertentu. Zonifikasinya: daerah iklim tropika yaitu daerah sebelah-menyebelah khatulistiwa, melingkari globe bumi yang dibatasi oleh 23,5 derajat Lintang Utara dan 23,5 derajat Lintang Selatan. 

Tropika adalah tropic, asal dari kata trphae yang berarti kembali, atau bolak-balik atau balik lagi (return). Dalam hal ini, dimaksudkan adalah garis tempat kembalinya lagi matahari atau galur batik. Kemudian iklim sedang (temperate climate zone), di belahan bumi utara (northern hemisphere) ialah daerah pada globe bumi yang dibatasi oleh 23,5 derajat dan 66,5 derajat Lintang Utara atau Lingkungan Kutub Utara, sedang dibelahan bumi selatan (Southen hemisphere) zona ini dibatasi oleh 23,5 derajat dan 66,5 derajat Lintang Selatan atau Lingkaran Kutub Selatan.

Sedang iklim kutub atau polar climate zone dibelahan bumi utara yang dibatasi oleh lintang terluarnya 66,5 derajat Lintang Utara dengan titik Kutub Utara (Nort Pole) sebagai titik pusatnya dan di belahan bumi selatan juga dibatasi oleh lintang terluarnya 66,5 derjat Lintang Selatan dan titik Kutub Selatan (South Pole) sebagai titik pusatnya. Dan, konsep radiasi matahari secara faktual merupakan konsep yang berantai. 

Oleh karena itu, pertimbangan konsep zonafikasi iklim tidak hanya didasarkan kepada konsiderasi astronomi, tetapi juga didasarkan kepada serangkaian sebab akibat rotasi, revolusi, potensi radiasi matahari, dan tanggapan dari lingkungan fisikalnya. 

Dengan demikian, perintis-perintis sistem klasifikasi iklim di bumi telah memperhitungkan elemen-elemen penting untuk zonafikasi iklim di bumi seperti variabel suhu, pembakuan bulan terdingin, pembakuan bulan terpanas, variabel curahan hujan (dry months), pembakuan bulan basah, indikator atau petunjuk vegetasi, potensi penguapan alias evaporasi, dan periode-periode yang berhubungan dengan suhu dan curahan hujan atau sebagai akibat dari revolusi.

Klasifikasi iklim berdasarkan kedudukan matahari atau iklim matahari. Kedua, variabel fiskal sebagai proyeksi dari radiasi matahari yang disebut sistem klasifikasi iklim fiskal atau fisikal sebagai hasil analisis inferensial dari elemen-elemen seperti di atas. (tas).