Ilustrasi |
JCS - Pelemahan kurs Dolar As terus bergerak hingga Rabu (6/6/2018). Saat ini kurs masih di level Rp. 13.860 per Dolar AS. Hal itu dikarenakan reli euro menyusul berita bahwa Bank Central Eropa (ECB) akan mengurangi stimulus moneternya tahun ini.
Kepala Ekonom ECB Peter Praet mengatakan, bahwa Bak Sentral akan melonggarkan pembelian obligasi secara bertahap pada kebijakan pertama 14 Juni mendatang. Seperti dilansir Router, bahwa nilai tukar mata uang naik 0,5 persen terhadap AS di perdagangan terakhir. Hal itu merupakan kenaikan mingguan terbesar terhadap dolar AS sejak pertengahan Februari 2018. Sementara dolar AS yang mengukur green back terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,22 persen menjadi 93,668 pada akhir perdagangan.
Sementara itu, para investor mencerna data ekonomi AS terbaru. Akibatnya, devisit perdagangan barang dan jasa internasional AS menurun menjadi 46,2 miliar dolar AS pada April lalu. Hal itu karena ekspor menguat dan impor menurun. Fluktuasi ini, telah dicatat Departemen Perdagangan RI dan melaporkannya, Rabu, kemarin. (tas/rus/net).