Perubahan Suhu -->

Advertisement

Perubahan Suhu

Admin
Kamis, 28 Juni 2018

Ilustrasi 
JCS - Dalam ilmu BMKG bahwa suhu pada suatu tempat di permukaannya akan bergantung kepada intensitas dan durasi harian dari energi radian matahari yang diterima di atmosfir (di atas permukaan daerah ada dalam keadaan berneraca). 

Contohnya keadaan suhu yang dipengaruhi perbedaan-perbedaan kedudukan lintang tempatnya; kedaan suhu untuk daerah-daerah gurun pada lintang tengah (300-400) lebih panas jika dibandingkan halnya dengan daerah tropika pada waktu-waktu musim panas; di daerah iklim lembab relatif hangat pada malam hari, sebaliknya, di daerah-daerah iklim kering, malam harinya itu sejuk; di daerah-daerah lintang tinggi, proses evaporasi seringkali menyejukkan udara selama hujan-hujan yang singkat (rain shower), sedangkan pencairan es, memperlambat kehangatan musim panas. 

Perubahan suhu yang paling terkenal karena faktor-faktor lintang dan ketinggian tempat. Dengan demikian pada umumnya keadaan suhu itu akan menurun apabila seseorang berangkat menuju arah kutub, dan demikian halnya suhu itu akan menurun apabila seseorang bergerak ke atas dalam atmosfer; disebabkan oleh ketinggian tempat (altitude) adalah sangat penting. 

Ini dapat dibuktikan dengan perhitungan rata-rata sudut 6 derajat Celcius tiap naik satu kilometer, atau rata-rata 0,6 derajat C/100 meter naik vertikal (=3,6 derajat F per 1000 kaki). Jadi, hampir 1000 kali lebih besar dari rata-rata penurunan suhu menurut besaran lintang. Perubahan suhu menegak seperti penyebaran suhu yang dipengaruhi oleh sifat fisik permukiman, sehingga misalnya penyusutan suhu terjadi dengan cepat, akibat naiknya ketinggian di atas benua dalam musim panas dan di atas lautan pada musim dingin. 

Berhubungan dengan penyejukan oleh kehilangan radiasi pada permukiman atau oleh kontak permukaan udara panas dan permukaan udara dingin, maka terjadilah kenaikan suhu tiap kenaikan ketinggian, yang dinamakan lapisan atmosfer inversi suhu. Wallahu a'lam.