Fakir -->

Advertisement

Fakir

Admin
Sabtu, 30 Juni 2018

Ilustrasi 
"Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan kebutuhan," (QS. Ath Talaq surah 65 ayat 3). Suatu ketika Rasulullah bersabda di depan para sahabat-sahabatnya. "Barang siapa yang meminta-minta padahal ia mempunyai apa yang dibutuhkannya, kelak perbuatan itu akan menjelma menjadi lalat atau pencakar yang melukai wajahnya di hari kiamat." (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam hadits tersebut Rasulullah SAW memberi peringatan begitu keras kepada orang-orang yang suka meminta-minta padahal ia dalam keadaan tercukupi kebutuhannya. Mari kita tengok berapa banyak orang di sekitar kita yang sudah melakukannya. Jangan-jangan kita juga termasuk. Karena itu mari segera bertobat dan tidak telat untuk memperbaiki diri sebelum kiamat. Memang saat ini, kita dan negara sedang diterpa segudang masalah. Krisis pun mengancam gara-gara banyak faktor. Ditambah lagi katanya utang Negara semakin membengkak, dolar pun mau tembus Rp. 14 ribu. Ini level bahaya.

Selain itu, krisis yang paling sering kita rasakan adalah krisis akhlak dan ekonomi. Berkaitan dengan hadis di atas, mari kita membatasi bahasan tenteng krisis ekonomi saja. Krisis ekonomi yang panjang dan belum nampak tanda-tanda akan berakhir ini memang telah membuat kita pontang-panting dan kembang kempis menjalani kehidupan. Khususnya ekonomi. Berdalih krisis ekonomi banyak di antara kita yang sudah mulai menghalalkan segala cara untuk menangguk rupiah dalam bentuk apa saja.

Kita tidak saja melakukan perbuatan yang mendapat peringatan keras seperti hadits di atas, bahkan ada yang sadis membunuh. Padahal jika kita kaji lebih dalam dan jauh, sebenarnya tak terlalu rugi pula menjadi orang-orang yang fakir. Pembaca JCS yang dicintai Alloh SWT, ada sebuah hadis yang memberikan isyarat, kelak di depan Alloh SWT, orang miskin akan lebih dulu masuk surga ketimbang orang-orang dengan harta melimpah. Tentu ada syaratnya.

"Orang-orang mukmin yang fakir akan masuk surga lebih dulu dari orang-orang kaya lima ratus tahun lamanya," demikian bunyi hadis tersebut. (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Ibnu Majah). Secara logika hadis ini tak terlalu susah dicerna. Kenapa orang-orang miskin masuk lebih dulu ketimbang orang-orang kaya, maklum tak ada banyak harta yang dihisab ada pada mereka. Paling tidak menurut, Ibnu Qudamah, ada lima golongan dalam kategori fakir dari Islam. 

Pertama, mereka yang dengan sengaja menjadi miskin dan mengambil jarak dengan semua gemerlapnya dunia. Orang-orang seperti ini lari dari harta ketika banyak orang sedang memburunya. Zuhud, demikianlah sebutannya untuk mereka dalam kategori yang pertama.

Bagian kedua adalah orang-orang yang selalu rela pada keadaan hari ini yang diterimanya, betapapun susah dan beratnya. Ia akan tetap mensyukurinya sebagai karunia terbaik dan terindah yang ia terima. Orang-orang seperti ini tak pernah mengeluh betapapun cobaan yang diterimanya. Keridhaan selalu menyelubungi hati dan jiwa.

Ketiga, mereka yang lebih menyukai berharta daripada tidak, namun mereka tak pernah ngoyo atau memaksakan diri mengerjar-ngejar harta. Ia senang akan harta, tapi tidak dikuasai harta. Orang seperti ini biasanya disebut mereka selalu puas. 

Keempat, mereka yang selalu terbentur oleh keadaan, fakir karena kondisi. Jika datang kepada mereka untuk kesempatan mencarinya, maka peluang pertama tak akan dibiarkan lolos begitu saja. Orang-orang seperti ini adalah mereka yang suka berpayah-payah mencari harta. Mari kita sebut mereka sekumpulan manusia yang ambisius. 

Kelompok terakhir, adalah mereka yang selalu terpaksa. Terpaksa mencari sesuap nasi, karena memang saat ini mereka tak memiliki. Terpaksa mencari pakaian, karena memang mereka nyaris telanjang. Dalam golongan ini susah sekali terdeteksi, buktinya orang lebih dari cukup pun kebagian raskin dan bantuan pemerintah. 

Dari kelima golongan di atas, tentunya mereka yang berada dalam urutan pertamalah yang paling tinggi derajatnya. Harta tak membuat mereka silau dan lupa. Dunia bagi mereka laksana seperti hiasan, yang tak perlu payah-payah mencari tapi tak juga lari ketika didatangkan harta pada mereka. Wallahu a'lam. Semoga kita mendapat kecukupan dan diridhai-Nya. Mohon maaf jika ada kata-kata tidak enak. Allahumma shalli 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad. Subhanakal laahumma wa bihamdika...*