Syarat Menuntut Ilmu -->

Advertisement

Syarat Menuntut Ilmu

Admin
Kamis, 19 April 2018

Ilustrasi 
Imam Syafi'i suatu ketika mengubah syair. Sebuah syair tentang para pencari ilmu dan syarat-syarat memperoleh ilmu. Kata Imam Syafi'i, tidaklah mungkin ilmu didapat, kecuali dengan enam syarat. Enam syarat itu adalah dzaka, hirsh, ishtibar, bulghah, irsyadu ustadzin dan thulu zaman.

Bagaimanapun, seorang pencari ilmu, kata Imam Syafi'i, seseorang harus memiliki kecerdasan, dzaka. Dzaka adalah syarat yang tak bisa ditawar. Begitupun pula hirs, seorang pencari ilmu harus pula memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Tanpa semangat, seorang pencari ilmu hanya akan tenggelam dalam cita-cita palsunya yang tak pernah selesai dibangun. Kecerdasan dan semangat saja, tak cukup untuk mendapatkan ilmu yang sempurna. Para pencari harus membekali diri ilmu yang sempurna. Para pencari harus membekali diri dengan isthibarin, kesabaran yang luas seperti samudera. Karena, semangat tanpa kesabaran hanya akan membuat pencari ilmu mudah terjerembab pada keputusasaan.

Selanjutnya, Imam Syafi'i juga menyaratkan bhulghatin, modal atau bekal. Kalau orang jawa bilang, jer besuki mawa bea. Pembaca JCS, setiap kesuksesan selalu meminta biaya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memang bukan tiba-tiba jatuh dari langit, penelitian dan sekian banyak percobaan. Dan, unsur paling penting dalam syarat Imam Syafi'i adalah adalah irsyadul ustadzin, guru yang membimbing. Ilmu, bisa dicari tanpa guru. Ilmu mungkin saja didapat tanpa ustadz. Tapi guru dan pembimbing, tak akan pernah bisa disingkir. Sebab, ilmu bukan hanya soal matematika, tapi juga soal transfer akhlak, moral dan akidah. Dan terakhir, kata Imam Syafi'i, dalam ilmu pengetahuan, tak satu hal pun bersifat instan. Ilmu selalu membutuhkan thulu zaman, alias perjalanan waktu. Tak ada ilmu untuk orang-orang yang berpikir instan dan menghendaki hasil seperti mata yang dikedipkan. Tak ada ruang untuk orang-orang yang selalu ingin hasil secepat kilat.

Pembaca yang dirahmati Allah SWT, cukuplah enam syarat seperti yang dicatat oleh Imam Syafi'i. Janganlah berkurang, meski satu saja darinya. Sebab, semuanya mempunyai kaitan yang sanat erat. Dan akhir dari semua usaha, tentu dengan tengadah tangan dan berlapang dada, memanjat doa. Semoga Allah SWT, dengan ilmi yang kita dapat, memberikan kesempatan selaus-luasnya, sehingga kita bermanfaat bagi umat. Dan memetik kemenangan, di dunia dan Akhirat. Semoga Allah SWT meringankan langkah para pencari ilmu dan meridhainya dengan cahaya di jalan yang benderang. Wallahu a'lam bish-shawab. (Tas)*