Keteguhan -->

Advertisement

Keteguhan

Admin
Minggu, 29 April 2018

Ilustrasi / youwell.com
Detik-detik menjelang Ramadhan, awan di atas kota Madinah dipenuhi kegembiraan Muslimin yang menyambut bulan mulia. Masing-masing orang berdebar hatinya memasuki syahrul mubarak yang belum tentu ia temui lagi di tahun nanti. Pada hari Jumat terakhir di bulan Sya'ban, Rasulullah SAW menyampaikan taujiah pada segenap Muslimin Madinah untuk menyambut bulan ini. Beliau berceramah tentang segala keutamaan besar yang ada dalam bulan ini. 

Usai berceramah beliau dan kaum Muslimin melakukan shalat Jumat berjamaah. Shalat Jumat pun usai. Suasana masjid hening, kekhusyukan menyelimuti suasana. Ali bin Abi Thalib, salah seorang sahabat terdekat Rasulullah seraya bertanya tentang ibadah apa yang terbaik dilakukan pada bulan Ramadhan. "Wahai utusan Allah, ibadah apa yang terbaik di bulan Ramadhan?" "Tak ada yang lebih baik selain menghindari dosa," demikian Rasulullah menjawabnya. Tiba-tiba Rasulullah menangis setelah memberikan jawab tersebut. Nafas beliau tersengal menahan isak.

Dan butiran mutiara-mutiara air mata mengalir menyusuri pipi yang mulia itu. Ali bertanya penuh ketidakmengertian. "Aku menangisi musibah yang menimpamu di bulan Ramadhan. Ali, aku sepertinya melihat kau sedang shalat, tapi tiba-tiba seorang laki-laki terkutuk mengayunkan pedangnya padamu. Janggotmu berwarna merah karena darah, ya Ali." Rasulullah masih terisak atas kabar yang disampaikan Jibril tentang nasib Ali di masa depan.

"Ya Rasulullah, apakah peristiwa itu terjadi saat aku masih teguh memegang agamaku?" tanya Ali.
"Ya, Ali, kau masih teguh memegang agamamu." Lalu tersenyumlah Ali. Bagi seorang Muslim mau bukanlah satu hal yang dirisaukannya. Ia bisa datang saat kita santai, berbaring di ranjang. Ia bisa datang saat kita di medan perang. Maut menghampiri dan menyapa manusia kapan saja dan tak ada yang bisa menghindarinya. Tak juga ada yang tahu kapan ia menjemput manusia.

Satu-satunya yang perlu dikhawatirkan manusia tentang maut adalah, apakah saat Malaikat Izrail menjemput, kita masih memegang iman dan Islam dalam hidup? Wallahu a'lam.*