Ekowisata & Arung Jeram Citarik Cukup Menarik -->

Advertisement

Ekowisata & Arung Jeram Citarik Cukup Menarik

Admin
Sabtu, 21 April 2018

Arum Jeram Citarik
JCS - Desa Citarik Pelabuhan Ratu, Sukabumi memiliki banyak potensi yang luar biasa jika dikembangkan lebih komplit lagi sebagai tujuan wisata. salah satunya aliran sungai Citarik. Di lokasi aliran kali ini banyak dimanfaatkan oleh mereka yang bermain arung jeram, terutama hari Sabtu dan Minggu. Misalnya, ketika rombongan gathering perusahaan menyempatkan hiburannya naik perahu karet di sana, menikmati gumpalan air yang deras dengan jarak arung 12 km.

Potensi lainnya adalah kawasan hutan cadangan, lindung dan hutan buatan yang lokasinya berada di seputar itu. Maka, pemerintah setempat kini sedang berupaya menggarap lokasi tersebut. Kades Citarik Kec. Pelabuhan Ratu, Moch Ledi Nurladi mengatakan sektor wisata alam di wilayahnya memang sudah dan sedang digarap. Tujuannya, sambung Ledi, agar lokasi wisata diwilayahnya lebih tertata indah dan menghasilkan pendapatan asli desa serta warga atau karang taruna yang bekerja di sana. "Lokasi ini terus kami garap untuk kenyamanan para pengunjung yang ingin berwisata," tuturnya, Kamis kemarin.

Tidak hanya itu, disebutkan Kades Ledi, ada juga Situ Kubang, Curug Dulang dengan tujuh air terjun, Bukit Manggal seluas 25 hektar dan Goa Citarik yang menjadi situs peninggalan sejarah leluhur desa ini.

"Kalau Situ Kubang merupakan kolam rekreasi dan berfungsi sebagai kolam penampungan air bagi kebutuhan warga," ujarnta.

Menurut Ledi, letak geografis lokasi tersebut, berada di kawasan perbukitan sehingga suatu saat mengalami kesulitan air. Selanjutnya, untuk sejarah leluhur, Goa Citarik menyimpan sejarah warga desa Citarik. Masih kata Ledi, Goa tersebut dibuat warga pada tempo dulu untuk persinggahan tentara Belanda saat terjadi peperangan. "Goa itu peninggalan zaman Belanda tapi dibuat warga," tukasnya. Nah, untuk zaman sekarang, terutama bagi pengunjung ke Goa Citarik atau yang disebut dengan Goa Pejagan tampaknya cocok sekali untuk dijadikan tempat selfi, difoto sekaligus menikmati nuansa alam yang di apit perbukitan Citarik.

Ledi menambahkan, agar lokasi Citarik lebih menarik, maka pihaknya melakukan penataan bersama swadaya warga. Meski Ledi tidak menyebut jumlah anggaran pusat, namun dirinya terbuka bahwa anggaran itu untuk peningkatan objek wisata. Intinya, aku Ledi, bahwa pihaknya telah mendapat program alokasi dana desa padat karya, diterapkan untuk kebutuhan realisasi ekowisata Citarik. "Memang kami membutuhkan tambahan biaya cukup besar untuk merealisasikan seluruh sarana prasaran pendukung wisata," tutupnya. (Tas).