Tulus Mencinta -->

Advertisement

Tulus Mencinta

Admin
Selasa, 20 Februari 2018

Penulis terus mencari-cari sebab, kenapa Rasulullah SAW begitu dicintai oleh manusia. Bahkan tahun berganti zaman dan terus berjalan. Rasulullah dicintai tidak saja oleh manusia-manusia yang bisa menjabat dan mencium tangan beliau.

Berjuta-juta manusia yang hidup di zaman kini, juga begitu merindu pada manusia ter-mulia ini. Manusia yang tak pernah betemu, manusia yang tak pernah melihat, sekalipun hanya diri dari sang Nabi. Tapi mereka adalah manusia yang mengetam rindu begitu hebat. Mereka adalah orang-orang yang mencintai begitu dalam atas sosok Rasulullah. 

Tentu jawaban menjadi sederhana jika kita hanya berhenti pada jawaban Rasulullah adalah Nabi. Rasul adalah manusia mulia. Rasul adalah utusan Tuhan seru sekalian alam, karena itu manusia mencintainya. Orang yang mencintai akan selalu dicintai. Begitulah yang diajarkan Rasul. 

Rasulullah begitu tulus mencintai umatnya, bahkan melebihi hidupnya sendiri. Kata terakhir yang beliau sebut menjelang ajal, adalah umat. Kata utama yang beliau sebut menjelang ajal adalah umat. Kata umat yang membuat beliau naik-turun, dalam peristiwa Isra' Mi'raj, adalah umat. Kata tak putus beliau bisikan dalam doa, adalah umat. Begitu cintanya beliau pada kita, pada setiap masing-masing kita.

Rasulullah mengajari kita tulus mencinta. Seperti cintanya pada kita. Dan itu yang membuat rindu menggulung-gulung dalam jiwa orang-orang yang mencintainya. Yang senantiasa berdoa dalam hening, yang mengingat dalam sepi dan yang senantiasa berharap dengan ratap. Ya Rasul, terimalah kami sebagai umatmu. Dan jemputlah kami nanti dengan cinta, untuk berlindung di bawah syafaatmu dan lalu, kami bisa memuaskan rindu. Rindu yang sudah berabad jarak. Rindu yang sudah tak tertahan menyesak. Rindu yang selalu kami harap agar engkau merindu pula pada kami, manusia yang mencinta. Karena itu kita harus rajin Shalawat Nabi. Mudah-mudahan kita semua dapat syafaat-nya. Amiin. (Tas)