Selembar Kertas Putih Untuk Pendidikan -->

Advertisement

Selembar Kertas Putih Untuk Pendidikan

Admin
Rabu, 14 Februari 2018

Ilustrasi

Dunia pendidikan tahun ini mengalami masa kelam, suram, dan carut-marut. Tawuran antar pelajar, guru digebuki siswa, anak membunuh orangtua, dan sebagainya. Ada apa dengan dunia pendidikan ini? Satu kalimat, mulai sekarang: Mari kita perbaiki diri. Mari kita jangan saling salahkan. 

Anggaplah dunia pendidikan kita seperti sebuah garis bilangan.  Dalam sebuah garis bilangan ada bilangan positif, mulai 1, 2, sampai seterusnya, ada bilangan pembatas, yaitu angka nol (0), dan ada juga bilangan negative (-).

Bilangan positif seperti angka 1, 2, 3, dan seterusnya anggaplah visi, dan misi kita kedepan. Semakin besar bilangan positifnya maka semakin baik diri kita. Angka nol merupakan pembatas antara masa lalu dan masa sekarang serta ke depan. Masa lalu ibarat bilangan negative. Semakin besar bilangan negatifnya maka semakin jelek dan kelam juga diri kita.

Biarlah masa lalu yang kelam menjadi sebuah kenangan, pelajaran, dan refleksi diri untuk lebih baik lagi. Janganlah terlalu sering kita menengok masa lalu. Biarlah pendidikan masa lalu yang kelam menjadi sebuah pelajaran untuk perbaikan pendidikan di masa yang akan datang.

Mulailah diri kita melangkah dengan tegap dan penuh semangat, seperti angka satu dan seterusnya. Mari kita perbaiki diri kita demi pendidikan yang lebih baik lagi. Mulai hari ini. Anggaplah hari ini seperti angka nol.

Jika di masa kemarin atau lalu kita jarang memperhatikan anak kita, anak didik kita, dan jarang masuk ke kelas. Mulai sekarang mah mari kita lebih rajin lagi dan penuh semangat. Anggaplah hari ini seperti kita mengisi kertas putih yang bersih bukan buram lagi.

Anggaplah diri kita atau anak didik kita yang kurang semangat atau kurang baik seperti setetes minyak di dalam gelas. Ilmu guru atau  petuah guru kita seperti air bersih yang dituangkan ke dalam gelas yang berisi setetes minyak. Semakin banyak air yang dituangkan, maka semakin encer bahkan semakin hilang setetes minyak tersebut. Yang ada hanyalah segelas air bersih yang siap diteguk. Itulah makna petuah dan pendidikan yang selalu diberikan pada diri kita yang penuh dengan kotoran.

Sekali lagi….., mulai sekarang, mari kita rubah diri kita, mulai dari diri kita. Dan janganlah menyuruh orang lain untuk berubah sebelum diri kita berubah memperbaiki diri kita. Dunia pendidikan akan berubah tatkala setiap individu mau berubah memperbaiki dirinya masing-masing. Semoga dunia pendidikan kita lebih baik lagi.

Penulis: Tafik Hidayat