Siswa-Siswi Cisel Rindu Masuk Sekolah -->

Advertisement

Siswa-Siswi Cisel Rindu Masuk Sekolah

Selasa, 09 Februari 2021


JCS - Rencana masuk sekolah atau simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa TK, SD, SMP hingga SMA/sederajat di Kabupaten Cianjur dilaksanakan Senin (11/1/2021) lalu. Namun akibat belum adanya izin dari Satuan Gugus Tugas Covid-19, Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur terpaksa kembali menundanya. Hal ini membuat anak-anak sekolah merindukan masuk sekolah, sementara wali murid gelisah.


“Terus terang kami sangat berharap pembelajaran tatap muka dimulai. Tentu dengan protokoler Covid-19, ” ujar Haerudin, wali murid salah satu sekolah di Cianjur selatan, Senin lalu.


Para orang tua yang anak-anaknya sekolah di SMP dan SMK mulai kesulitan mengontrol aktivitas belajar di rumah. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu bermain dari pada belajar. Sementara pembelajaran daring yang dilakukan pihak sekolah dinilai tidak efektif, ditambah keluhan jaringan seluler di pedesaan terkadang sulit dan lemot.


“Anak-anak juga merindukan suasana pembelajaran di sekolah. Terlalu lama rasanya libur akibat pandemi ini, sampai seragam sekolah anak saya sudah tidak muat lagi, ” kata Haerudin.


Menurut dia, agenda kegiatan para siswa tidak terkontrol. Mulai dari jadwal tidur hingga bangun. Aktivitas mereka juga tidak terkendali khususnya ketika para orang tua pergi bekerja. “Kalau mereka sekolah, kita tenang. Pulangnya mereka istirahat, sekarang ini nggak tahu harus bilang apa,” paparnya.


Para orang tua juga menyadari bahaya Covid-19. Namun mereka yakin penerapan protokoler Covid-19 yang ketat bisa mencegah penularan wabah ini di sekolah. “Sekarang kembali ditunda, terus belum ada kejelasan sampai kapan penundaan ini dilaksanakan?,” tanyanya.


Senada diutarakan orang tua siswa di Kecamatan Sindangbarang, Mubarok. Ia mengaku dirinya dilema dengan penundaan simulasi belajar tatap muka. Tapi ia meyakini Pemkab Cianjur melalui Gugus Tugas Covid-19 daerah memiliki argumentasi yang kuat terkait belum memberikan izin pembelajaran tatap muka.


“Alasannya barangkali meningkatnya kasus Covid-19 di Cianjur. Tapi pemerintah, khususnya daerah selatan, harus menemukan formula yang paling tepat agar generasi kita mendapatkan pendidikan yang baik sekaligus kesehatannya terjamin,” pintanya.


"Saya sendiri selaku orang tua sangat berharap pembelajaran tatap muka dilaksanakan," tambahnya.


Wartawan JCS melihat sekolah-sekolah di selatan banyak yang sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muma dengan memenuhi protokoler Covid-19.


Sementara bagi wali murid yang tidak mengizinkan putra-putrinya mengikuti pembelajaran tatap muka, mereka tetap bisa belajar daring.


Bupati Cianjur belum mengizinkan:

Sementara Pemkab Cianjur memastikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) semester ini ditunda. Alasannya demi pencegahan virus corona terhadap anak-anak sekolah maupun para pendidik. Sanksi pun akan diberikan pada sekolah yang memaksakan untuk menggelar kegiatan tatap muka.


Penundaan itu ditegaskan dengan keluarnya Surat Edaran Bupati Cianjur dengan nomor 420/0053/Disdik mengenai Pembelajaran Tatap Muka (PTM).


Pemkab Cianjur menunda digelarnya PTM dan tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.


Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan, kebijakan yang ditegaskan melalui edaran itu merupakan tindak lanjut SKB Empat Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 dan tahun akademi 2020/2021 pada masa pandemi COVID-19.


"Rencana PTM di Januari ini tidak jadi, ditunda. Kami tidak memperbolehkan PTM digelar," ujar Herman Suherman. (Tas)