JCS - Para petani di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Leles dan Agrabinta Kabupaten Cianjur mulai melaksanakan panen padi meski ditengah pandemi wabah virus Corona.
Panen padi pertama di tahun 2021 di daerah Leles diprediksi tidak akan serentak, sebab, jenis bibit yang digunakan antar desa berbeda.
Meskipun melaksanakan panen di saat efek wabah Covid-19, namun para petani di daerah ini dapat menghasilkan lima hingga enam ton gabah kering per hektarnya dengan jenis bibit padi yang ditanam yakni impari 8 dan impari 32. Jika dibandingkan panen sebelumnya maka produksinya stabil.
Petani Cikananga Aki Nurdin mengaku tanam padi di dua hamparan berbeda dengan luas lahan persawahan cukup luas.
Untuk pemanenan padi, lanjut dia, dilakukan dengan menggunakan alat tradisional. Ia berharap, meski dengan alat manual dapat menekan kehilangan hasil panen.
"Mudah-mudahan hasilnya bagus, harganya juga bagus," harap Aki, Senin.
Demi menjamin pemenuhan ketersediaan stok pangan dan hasil panen yang stabil para buruh potong padi bersama pemilik sawah tetap semangat meski di tengah merebaknya wabah Covid-19. "Kami mempertahan jumlah produksi yang lumayan," tutur Nurdin.
Petani lainnya, Mahpud, mengatakan bahwa anggota kekuarga agak kesulitan menjalankan instruksi pemerintah untuk tidak keluar rumah, karena harus tetap mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Saya dengan petani lain harus mencari nafkah demi pemenuhan kebutuhan hidup keluarga namun kami tetap mengikuti langka-langka dan anjuran tetap hidup sehat," pungkasnya. (Tas)