Perhatian Ayah Soal Kesehatan Anak -->

Advertisement

Perhatian Ayah Soal Kesehatan Anak

Minggu, 14 Februari 2021



JCS - Edukasi Media dan Penyebaran Komunikasi Publik Peran Ayah dan Pencegahan Pneumoniapada Anak dengan Imunisasi dilaksanakan secara daring, Selasa (12/1/2021). Hadir psikolog yang membahas peran penting orang tua terutama pada anak.


Psikolog Unika Soegijapranata Semarang Lita Widyo Hastuti mengungkapkan, peran ayah sebagai bagian integral dalam perkembangan anak; ini memiliki ruang lapang untuk terlibat dalam masalah-masalah kesehatan anak. 


“Para ayah yang terlibat dalam kesehatan anak dengan mendorong pola makan dan olahraga yang sehat, memantau kesejahteraan dan perkembangan anak, dan memahami kebiasaan-kebiasaan anak sehingga tahu kapan anak sehat dan kapan anak sakit,” kata Lita.


Kejadian-kejadian penting menyangkut kesehatan anak, peran ayah menjadi cukup sentral karena bersama dengan ibu dituntut menyikapi situasi dan mengambil keputusan. "Peran penting ayah terhadap anaknya," tandasnya.


Sementara itu Medical Manager PT Pfizer Indonesia, Dr Carolina Halim mengatakan, peran ayah dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat, sangat menentukan pondasi sebuah keluarga, termasuk dalam hal menjaga kesehatan.


Di mana imunisasi bayi dan balita juga termasuk di dalamnya. “Dengan imunisasi, imunitas mereka bisa terpenuhi, serta cukup untuk menanamkan pertahanan kesehatan diri,” katanya. 

 

Salah satunya adalah upaya imunisasi yang saat ini dibutuhkan masyarakat kita terkait pencegahan pneumonia, dimana ini menjadi salah satu dari penyakit penyebab kematian tertinggi bagi bayi dan balita. 


Sementara, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019 mencatat 468.172 kasus pneumonia balita, di mana 551 meninggal dunia. Namun balita yang terpapar risiko pneumonia diperkirakan berjumlah 885.551 atau 3.55 % dari jumlah balita di Indonesia.


Untuk Provinsi Jawa Tengah sendiri mencatat 2.652.751 jumlah balita dan prevalensi pneumonia pada balita diperkirakan 3.61%. Realisasi penemuan penderita pneumonia pada 2019 sebanyak 50.263 balita.


“Gejala pneumonia pada balita dan anak-anak terkadang sulit untuk dikenali karena mirip dengan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti flu dan bronkitis,” ujarnya.


Menurutnya, secara umum gejala pneumonia bisa diketahui dan ditangani sejak dini. Di samping peran ibu, butuh visi dari seorang ayah untuk bisa memahami bagaimana ancaman pneumonia bagi anak ini bisa diantisipasi dengan imunisasi. (Rus)