JCS - Selama pandemi, kopi Cianjur tetap mendapat pesanan dari berbagai daerah seperti Bali, Lombok, hingga Nias. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur mendorong petani kopi di sejumlah kecamatan untuk terus meningkatkan produksi kopi guna mengembalikan kejayaan Cianjur sebagai pemasok kopi hingga ke luar negeri.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pengembangan berbagai jenis kopi di Cianjur terus ditingkatkan baik yang mendapat pembinaan dari dinas terkait atau kelompok tani mandiri yang dapat mendongkrak produksi kopi di berbagai kecamatan mulai dari utara hingga selatan.
"Sejak ratusan tahun lalu, kualitas kopi Cianjur sudah diakui hingga luar negeri, bahkan kita pernah menjadi wilayah yang mengirim kopi hingga ke Eropa," kata Herman Suherman, Sabtu lalu.
"Kejayaan itu, harus dikembalikan. Saat ini di beberapa kecamatan di utara dan selatan terus mengembangkan kawasan penanaman kopi," kata Herman, menambahkan.
Pihaknya akan mendorong petani atau kelompok tani kopi untuk mengembangkan tanaman kopi mulai dari biji hingga pengemasan dengan menyediakan pasar tetap. Selain itu, tambahan lahan yang dapat digarap bersama dengan instansi terkait seperti Perhutani.
Saat ini kecamatan yang sudah mengembangkan kopi dengan produksi mencapai ratusan ton setiap tahun di Kecamatan Pacet yang terkenal dengan Kopi Sarongge, Kecamatan Sukanagara dengan Kopi Gunung Sungging, Kecamatan Sukaresmi, Campaka, Gekbrong dan Kadupandak dengan kopi jeruknya.
"Potensi yang sudah ada harus dipertahankan. Seperti lahan yang digarap warga kerja sama Perhutani KPH Cianjur," ujarnya. (Hn)