Dialog Sambil Rekreasi di Wisata Air Panas Sukasirna -->

Advertisement

Dialog Sambil Rekreasi di Wisata Air Panas Sukasirna

Senin, 08 Februari 2021

JCS - Destinasi air panas Sindangrama semakin digandrungi para wisatawan lokal. Sebab, air panas yang keluar dari tujuh mata air diyakini sebagian warga berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Panu, kudis, hurap, hapur hingga kejantanan pria. 


Belum lama ini jurnalis JCS melihat dua curug yang berdekatan kolam dan saung wisata, serta bibir kali Cuderema yang konon mengandung unsur belerang.


Infrastruktur jalan:


Jalan ke lokasi sudah selesai dibangun, anggaran Rp 1.541.572.620. Jalan ini atas usulan Kades Sukasirna Habib Latif ke Pemprov Jabar yang diperjuangkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jabar H Ade Barkah Surachman.




Anggota DPRD Cianjur Atep Hermawan dan rombongan berkunjung ke tempat wisata alami yang terletak di wilayah Desa Sukasirna, Kecamatan Leles Kabupaten Cianjur ini, Minggu lalu.


Wisata air panas di kampung Sindangrama ini memang memiliki keindahan. Tapi ada jalan rusak diujung, tepatnya dari pelataran parkir kendaraan kurang lebih 200 meter. Ini butuh peningkatan dan penatan wisata agar pengunjung lebih nyaman. Fasilitas umum, termasuk mushola.


Acara semula akan kedatangan H Ade Barkah dan Wabup Cianjur Tb Mulyana. Namun keduanya berhalangan hadir karena ada tugas penting. Meski begitu tak mengurangi acara yang sudah dipersiapkan panitia. Semua menerapkan prokes. 


Acara dimulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, setelah para tamu blusukan di lokasi wisata dan beberapa mata air. 


Saat turun hujan, dialog tetap dilanjutkan bersama wakil rakyat, aparatur desa, LPM, BPD, warga, tokoh, stakholder serta pengusaha H Toto Iskandar. 


Acara dikemas sederhana dan menyesuaikan situasi pandemi. Acara melibatkan sejumlah kiayi di saung wisata air panas.


Hadir Kepala Desa  Sukasirna Habib Latif, Anggota DPRD Cianjur (komisi C) dari partai Golkar Atep Hermawan, perwakilan dari kantor Kesbang Wahyu, Sekretaris Dewan H Jejen, perwakilan Dinas Pariwisata dan lainnya.


Maklum hari Minggu, di lokasi wisata banyak para wisatawan lokal yang hendak turun ke air panas. Tak sedikit dari mereka hanya sekedar menikmati panorama alam yang diapit kawasan gunung Cipanas.


Kades Habib Latif menyampaikan potensi yang dimiliki Desa Sukasirna, soal penduduk dan hak pilih. Mengenai hasil pilkades dan Pilbup kata kuwu Habib, masyarakat Sukasirna yang datang ke TPS ada 80 persen.


"Hasil pilkades 2019 ada 1304 suara yang memilih saya. Dalan Pilkada Cianjur yang memilih BHS sebanyak 1998 suara. Sesudah itu kita menjalankan konsep Sukasirna bersatu," terang Habib Latif.


Selain potensi wisata air panas, Sukasirna punya gula aren. Menurut Latif, gula kampung sebetulnya bisa diolah di sini sehingga menguntungkan petani. Namun butuh bimbungan bagi para petani, olahan hingga pemasaran dari Disperindag.




"Harapan warga sudah saya disampaikan kepada wakil rakyat maupun kepada Pemkab Cianjur, termasuk butuh anggaran Rp 7 miliar untuk Jembatan kali Cibitung yang menghubungkan ke Walahir," tandasnya.


Sementara Atep Hermawan mengatakan, pihaknya ingin silaturahmi dengan warga Sukasirna, melihat langsung kondisi objek wisata air panas dan sekaligus menampung aspirasi warga.


"Pulang dari kunjungan ini saya harus membawa bahan untuk disampaikan kepada  pemerintah," kata pemilik RM Sunda Rasa Ciwalen Warungkondang.


"Saya lihat wisata alam ini benar-benar asli air  panas. Bukan buatan. Maka usulan anggaran untuk peningkatan wisata air panas Sukasirna ini harus segera masuk ke eksekutif. Akan kami kawal," kata Atep menambahkan.


Sesepuh di sana, H Royani, menegaskan bahwa potensi alam ini sudah Allah SWT  siapkan untuk dilestarikan dan dimanfaafkan. "Tinggal bagaimana kita meberdayakannya," imbuh kiayi Royani. 


Dulu, lanjut ajengan, banyak orang yang sugesti soal uang yang dikasihkan mereka yang berkunjung ke sini. Bagi Royani, uang recehan yang didapat di lokasi wisata untuk bekal ngaji.


"Itu waktu saya kecil. Untuk sekarang, ingat setiap kebaikan akan beriringan dengan kemaksiatan," pungkasnya. (Tas)