Ponsel Redmi Note 7 dengan kamera 48 megapiksel. (Redmi) |
JCS - Persaingan smartphone dewasa ini luar biasa. Bagi Xiaomi tak mau terkalahkan. Ia telah meluncurkan smartphone perdanannya sebagai sub-brand yakni Redmi Note 7.
Xiaomi juga resmi melepas lini populernya. Redmi sebagai sub-brand baru, lengkap dengan logo dan bos baru. Seperti seri Redmi saat telah diproduksi Xiaomi sebelumnya, seri ini masuk segmen menengah yang dijual dengan harga murah.
CEO Xiaomi, Lei Jun mengungkapkan ciri khas Redmi tidak akan berubah meski sudah berdiri sendiri. Redmi akan memproduksi seri flagship yang akan dibanderol dengan harga 2.500 yuan (sekitar Rp 5,1 jutaan).
Sementara Xiaomi, akan melanjutkan produksi Mi sebagai lini andalannya yang akan difokuskan untuk smartphone kelas high-end. Menurut Lei Jun, alasan dasar melepas Redmi sebagai perusahaan mandiri, yakni karena fokus pasar yang berbeda.
Redmi akan tetap menelurkan smartphone menengah berharga murah, Xiaomi akan fokus memproduksi perangkat kelas atas, sementara sub-brand Xiaomi lain, Poco akan memproduksi flagship berbanderol murah.
Dilansir dari Gizmo China, Jumat (11/1/2019), menyebutkan cara pemasaran Xiaomi memang berbeda, yakni lebih mengandalkan paltform e-commerce, sementara Xiaomi Mi tidak hanya bergantung pada e-commerce saja.
Skema ini sejatinya mirip dengan praktik yang dilakukan pesaing senegara Xiaomi, yakni Oppo dengan Realme dan Huawei dengan sub-brand Honor. Hanya saja, Xiaomi tampak "melahap" hampir semua segmen smartphone dengan dua sub-brand.
Kembali Lei Jun menginformasikan Lu Weibing adalah bos baru Redmi. Lu merupakan mantan presiden Gionee, salah satu perusahaan smartphone di China. Lei Jun mengaku telah mendekati Lu selama dua tahun sampai akhirnya Lu hengkangdari Gionee, kemudian bergabung dengan Xiaomi. (rus/sa/net)