Hoax kah Terompet Tahun Baru, Apa Kata Para Ahli? -->

Advertisement

Hoax kah Terompet Tahun Baru, Apa Kata Para Ahli?

Selasa, 01 Januari 2019

Penjual terompet
JCS - Baru saja suara trompet membuat bising di kuping. Memang demikian kebiasaan sebagian warga terutama mereka yang sedang di pusat keramaian kota, dimana detik-detik pergantian tahun mau beralih. 

Nah, broadcast tentang penularan penyakit melalui tiupan trompet atau terompet selalu beredar. Mulai dari TBC/TB (Tuberkulosis), HIV (Human Imunodieficiency Virus), hingga kanker mulut!

Mengenai risiko penularan TB, dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr RR Diah Handayani, SpP(K) mengatakan bahwa beberapa jenis kuman bisa menular lewat udara. Apabila trompet digunakan secara bergantian dengan seseorang yang sedang sakit, maka ada risiko yang perlu diwaspadai.

"Sebenarnya saya juga sih tidak menganjurkan untuk membeli terompet. Namun bila tetap ingin membeli sebagai alat mmeriahkan tahun baru, perhatikan kondisi fisik terompet yang akan dibeli dengan teliti dan benar," ujar dr Diah kepada wartawan.

dr Diah juga menyarankan untuk selalu perhatikan kondisinya. Pastikan jangan membeli terompet yang sudah lapuk. Serta hindari kondisi yang memiliki tanda-tanda memungkinkan orang lain yang bekas mencobanya, seperti basah dibagian untuk meniupnya. 

"Lebih baik lagi juga bisa beli terompet yang jenis plastik, supaya mudah untuk mengelap ujung terompet dengan tisu antiseptik misalnya, atau juga bisa yang dipencet-pencet saja terompetnya jadi nggak perlu ditiup-tiup," ucap dr Diah.

Sedangkan soal risiko kanker mulut yang menular lewat terompet, konsultan saluran cerna Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, FINASIM, memastikan hal itu cuma hoax alias kabar bohong. 

Ia bahkan meyakini, sudah banyak yang tahu kabar itu tidak benar. "Kanker termasuk kanker mulut, lidah atau kanker darah tidak dapat menular dari satu orang ke orang lain," kata dr Ari.

Ia membenarkan bahwa Human Papilloma Virus (HPV) juga berperan dalam berbagai kasus kanker mulut. Namun menurut dr Ari, virus ini ditularkan melalui aktivitas seksual misalnya seks oral, dan bukan melalui tukar menukar terompet atau alat makan. (sa)