Ilustrasi |
JCS - Firma riset Privacy International meneliti 34 aplikasi Android populer sepanjang bulan Agustus hingga Desember 2018. Masing-masing aplikasi memiliki angka instalasi antara 10 hingga 500 juta.
Dari ke-34 aplikasi tersebut, setidaknya 61 persen atau 23 aplikasi itu ternyata diam-diam mengirim data pengguna ke Facebook secara otomatis saat diaktifkan.
Melansir dari Kompas.com, saat terpasang dan dibuka oleh pengguna, aplikasi-aplikasi ini bakal mengirim pemberitahuan ke Facebook lewat SDK (Software Development Kit) jejaring sosial itu yang dipakai oleh aplikasi terkait.
Beberapa aplikasi tadi bisa mengirim data yang lebih rinci, seperti misalnya aplikasi travel 'Kayak' yang meneruskan keterangan pencarian penerbangan, lokasi keberangkatan dan tujuan, jumlah tiket, hingga anggota keluarga yang pergi bersama.
Data-data pengguna dikirim ke Facebook bersama Google Advertising ID (AAID), sebuah unique identifier yang berperan untuk membangun profil pengguna untuk targeting iklan, berdasarkan kebiasaan pemakaian aplikasi dan web browsing.
Tanggapan Facebook sendiri mengatakan kepada Privacy International bahwa transmisi data dari berbagai aplikasi ke Facebook itu adalah hal yang lumrah terjadi lantaran menguntungkan kedua sisi.
"Informasi ini penting untuk membantu pengembang memahami cara meningkatkan aplikasi mereka dan untuk membantu pengguna menerima iklan yang relevan," ujar Facebook dalam pernyataannya seperti dikutif The Independent, kemarin.
Facebook juga menambahkan keamanan privasi terkait praktik berbagi data antar aplikasi melalui SDKnya telah disisipkan dalam kebijakan privasi pengguna yang tertuang di laman Data Policy dan Cookies Policy.
Begitupun dengan penggunaan AAID, yang juga dimanfaatkan Facebook untuk iklan, sebenarnya bisa dikontrol oleh masing-masing pengguna lewat pengaturan di ponsel mereka.
Kendati demikian, untuk melindungi privasi, pengguna disarankan berhati-hati menyetujui 'permissions' yang kerap muncul ketika membuka aplikasi populer tersebut, jika tak mau data pribadinya tersebar ke sang raksasa jejaring sosial.
Untuk melihat izin aplikasi, pengguna bisa pergi ke menu 'Setting'. Tergantung model ponsel, menu “Permissions” bisa muncul di halaman awal 'Setting'.
Namun, di beberapa model ponsel, pengguna diharuskan pergi ke menu 'Installed Apps' untuk memilih salah satu aplikasi dan melihat apa saja akses yang diizinkan melalui opsi 'App Permissions'.
Berikut 34 daftar aplikasi Android yang ditelaah oleh lembaga riset Privacy International:
1. Dropbox Spotify
2. Kayak
3. BMI Calculator
5. Super-Bright LED Flashlight
6. Candy Crush Saga
7. WeChat
8. Period Tracker Clue
9. My Talking Tom
10. Indeed Job Search
11. VK
12. Muslim Pro
13. Skater Boy
14. Duolingo
15. Period Tracker
16. Salatuk
17. TripAdvisor
18. Skyscanner
19. MyFitnessPal
20. Family Locator GPS Tracker
21. Shazam
22. Yelp
23. Instant Heart Rate
24. Phone Tracker By Number
25. HP ePrint
26. Opera
27. King James Bible
28. Clean Master
29. Qibla Connect
30. Security Master
31. Turbo Cleaner
32. Speedtest by Ookla
33. The Weather Channel
34. YouVersion Bible. (rus/net)