Mengetahui Rahasia Obyek Wisata Situs Gunung Padang Campaka -->

Advertisement

Mengetahui Rahasia Obyek Wisata Situs Gunung Padang Campaka

Kamis, 20 Desember 2018

Kenangan upacara TNI dan para peneliti kala itu. (Foto dari Kodim 0608 Cianjur)
Prediksi piramida di Gunung Padang ini memiliki struktur memanjang dengan bentuk setengah lingkaran di bagian depan. Bahkan ada kuil yang unik.

Benarkah terdapat kuil? Berikut pemaparannya!

Menuju situs ini, pengunjung bisa lewat jalan Campaka, Cibeber dan Warung Kondang Cianjur. 

Saking terkenalnya situs terbesar se-asia dan kedua di dunia ini sepertinya lebih indah bukti peninggalan orang-orang dulu, terlebih dahsyatnya atas Kemahakuasaan dan Kebesaran Yang Maha Pencipta terhadap lokasi yang dimiliki Kabupaten Cianjur. 

Terkenal ke berbagai negara. Maka tak heran jika orang-orang asing sengaja datang ke Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka (Cianjur tengah) ini.

Cukup menantang memang terutama bagi para ilmuwan yang ingin mengetahui lebih dalam karena masih banyak yang yang harus ditemukan di dalamnya. Ada apa sih yang terkandung dalam situs milik Cianjur ini. 

Seperti baru-baru ini Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang memaparkan hasil penelitian kepada wartawan lokal dan asing yang datang ke situs megalitikum Gunung Padang.

Menurut peneliti, kemungkinan di dalam tanah situs ini memendam kuil selama ribuan tahun. Artinya, dimungkinkan ada sisa-sisa kuil kuno yang tersembunyi di bawah struktur piramida yang terkubur di bawah tanah di Situs Gunung Padang, Campaka, Cianjur.

Hal itu terungkap dalam pertemuan tahunan American Geophysican Union (AGU), Rabu (12/12/2018) lalu. Pertemuan ini memberikan hasil yang menjanjikan bagi pengungkapan misteri Gunung Padang yang selama ini menarik perhatian para arkeolog dunia.

Catatan JCS, situs terkenal yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur ini ditemukan pada abad ke-19 yang ditandai dengan penemuan barisan pilar batu kuno.

Struktur bukitnya miring dengan bagian bawah berbentuk khusus yang bukan bagian dari lanskap alam, berbatu, dan diduga kuat merupakan struktur yang dibuat oleh manusia.

"Apa yang sebelumnya diperkirakan sebagai bangunan permukaan itu sebenarnya merupakan sebuah struktur yang sangat besar," kata Andang Bachtiar, ahli geologi independen dari Indonesia yang mengawasi pengeboran inti dan analisis tanah untuk proyek tersebut.

Sementara itu, peneliti proyek dan ilmuwan senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Danny Hilman Natawidjaja, menuturkan, meski strukturnya piramida. Bentuknya beda dengan piramida lainnya yang dibangun oleh bangsa Maya yang berbentuk simetris.

Piramida di Gunung Padang ini memiliki struktur memanjang dengan bentuk setengah lingkaran di bagian depan. "Ini kuil yang unik," katanya.

Untuk mengungkap sisa-sisa misteri yang belum terungkap, para peneliti melakukan berbagai macam teknik untuk melihat ke dalam tanah. Satu di antaranya survei radar bawah tanah, tomografi sinar-X, pencitraan 2D dan 3D, pengeboran inti, dan penggalian.

Peneliti kemudian secara bertahap menemukan adanya beberapa lapisan struktur yang sangat besar. Lapisan ini tersebar di area seluas sekitar 150 ribu meter persegi.

Diperkirakan struktur itu sudah dibangun selama ribuan tahun lalu, ditandai adanya periodisasi lapisan yang berbeda. Misalnya, di bagian paling atas ada pilar batuan basal yang membingkai teras langkah, dengan susunan kolom batu lainnya. Ini seperti membentuk dinding, jalur dan ruang.

Dalam konferensi AGU para ilmuwan melaporkan bahwa ini diperkirakan sudah berusia 3.000 hingga 3.500 tahun. Bahkan di bagian bawah permukaan, hingga kedalaman sekitar 10 kaki (3 m), adalah lapisan kedua dari kolom batu serupa, yang diperkirakan berusia 7.500 hingga 8.300 tahun. 

Lapisan ketiga, memanjang 49 kaki (15 m) di bawah permukaan, berusia lebih dari 9.000 tahun; itu bahkan menurut para ahli bisa mencapai usia 28.000 tahun yang lalu.

Natawidjaja menambahkan bahwa survei mereka juga mendeteksi beberapa ruang bawah tanah. Dan pada bagian atas situs ini kerap kali digunakan oleh warga setempat untuk berdoa maupun meditasi. 

Tak menutup kemungkinan ini juga digunakan oleh orang-orang terdahulu pada ribuan tahuan lalu.
Zaman SBY

Ketika Presiden SBY ke sana, terakhir kali kunjungannya sekaligus meninjau rel kereta api Lampegan Sukabumi-Cianjur pada Tahun 2014. Ia menduga, proyek ekskavasi Gunung Padang ini merupakan bangunan prasejarah 'terbesar' di dunia.

Sejumlah anggota TNI dari Kodim 0608 Cianjur bersama tim peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang pun melakukan upacara di puncak situs ini, Minggu (17/8/2014).

Pasukan anggota TNI dari Kodim 0608 Cianjur bersama tim peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang melakukan upacara di puncak situs Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Minggu (17/8/2014).

"Secara ilmiah, bukan klenik, didapat gambaran tentang misteri situs tersebut," kata SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono.

SBY mengatakan, sejak 2011, telah mendapatkan laporan tentang penelitian situs Gunung Padang ini oleh para peneliti dan pakar unggulan Indonesia. Ia meminta agar penelitian ini perlu dituntaskan untuk menguak sejarah masa silam.

Menurut dia, hasil penelitian selama ini menggambarkan, diduga usia situs Gunung Padang ini amat tua, lebih tua dari piramida Mesir, dan besarnya 9 kali Candi Borobudur. "Jika semua perkiraan ini benar, perlu dilakukan pemugaran situs tersebut, sebagaimana pemugaran Candi Borobudur dulu,” tutur SBY. (tas/rus)