Melihat Pemulangan Jenazah Korban Penembakan di Papua -->

Advertisement

Melihat Pemulangan Jenazah Korban Penembakan di Papua

Jumat, 07 Desember 2018

Prajurit TNI dan Polri mengusung peti jenazah korban KKB di Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat (7/12/2018). (ANTARA FOTO/Jeremias Rahadat/wpa/ama.)
Isak tangis keluarga korban penembakan brutal oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) langsung pecah saat pesawat yang mengangkut jenazah mendarat di Landasan Udara (Lanud) Hasanuddin Makassar, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (7/12/2018). 

Informasi yang dihimpun JCS, 14 jenazah diterbangkan dari Bandara Sentani, Papua dengan pesawat Hercules Alfa 1331 sekitar pukul 15.00 WIT. Pesawat itu tiba di Lanud Hasanddin sekitar pukul 18.05 WITA.

Sejumlah pihak keluarga yang hadir menyaksikan kedatangan, tak kuasa membendung air mata. Mereka menanti dari luar pintu gerbang pembatas bandara. Mereka mencoba untuk tegar, saat menyaksikan satu persatu peti jenazah diturunkan dari pesawat.

Meilana, salah satu di antara pihak keluarga korban bahkan sempat histeris melihat pesawat pengangkut rombongan jenazah baru mendarat di landasan pacu. 

Meilana merupakan kakak kandung dari Markus Allo. Dia bersyukur jenazah Markus Allo bisa teridentifikasi dan bisa cepat dipulangkan. "Kami tidak bisa bilang apa-apa selain bersyukur. Karena adik saya bisa dibawa pulang ke sini (Makassar)," ucap Meilana.

14 peti jenazah dibopong oleh anggota TNI dan polisi menuju ke ambulans. 16 ambulans memang sudah dipersiapkan sedari awal sebelum pesawat mendarat, di Lanud Hasanuddin.

Kepala Perangan (Kapen) Lanud Mayor (Sus) Henny Purwani menjelaskan, dari 14 jenazah yang diturunkan, 8 diantaranya merupakan warga asal Sulsel. Empat korban lainnya, merupakan warga asal Kota Palu, Kalimantan Timur (Kaltim), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kata Henny, total jenazah yang diterbangkan dari Papua berjumlah 16. 14 dipulangkan ke Makssar, sisanya ke Ibu Kota. "Dua jenazah lain langsung diberangkatkan ke Jakarta dan diambil sama kelurganya di sana," pungkasnya. (tas/rus/net)