Ilustrasi |
JCS - Diabetes sering tak disadari. Itulah mengapa penting untuk selalu mengecek kadar gula darah.
Diabetes tipe II, jumlah penderitanya semakin bertambah akibat pola hidup tak sehat.
Jika terlambat, ancaman komplikasi, disabilitas atau kecacatan hingga kematian selalu membayangi.
Menteri ahli kesehatan yang juga mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menjelaskan, beban karena penyakit tidak menular meningkat secara drastis.
Jumlah penderita penyakit jantung dan diabetes meningkat cepat selama 25 tahun lebih. Peningkatan ini didorong oleh pola makan yang tidak sehat, tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi, dan kebiasaan merokok, yang pada saat ini menjadi faktor-faktor risiko tertinggi di Indonesia.
"Diabetes menunjukkan peningkatan yang mencemaskan, ancaman komplikasi penyakit ini paling mencemaskan," paparnya dalam diskusi bersama IHME, baru-baru ini.
Kematian dan disabilitas yang disebabkan oleh diabetes meningkat sebesar 38,5 persen selama 10 tahun lebih sejak beberapa tahuan lalu.
Kemungkinan besar akan makin menambah beban masyarakat dan sistem kesehatan di masa mendatang. "Sehingga tanpa upaya penanggulangan diabetes tentu akan membebani anggaran kesehatan," tegas Nafsiah.
Dia mengimbau agar generasi milenial hidup sehat sejak dini. Sebab kesehatan adalah investasi dari gaya hidup yang diterapkan saat muda.
Jika sejak muda sudah mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori dan gula, maka Nafsiah menduga di usia 30-40 tahun generasi milenial saat ini akan terpapar penyakit tak menular, termasuk diabetes.
"Itu semua adalah tergantung pada siklus hidup. Itu bisa dilihat dari perjalanan tren gaya hidup," tegasnya.
Gagal ginjal paling banyak menjadi penyakit komplikasi dari diabetes. Karena penyakit ini menyerang pembuluh darah kecil yang lebih banyak jumlahnya di dalam tubuh.
Lalu menuju ke bagian tubuh di bawah pada pria dapat menyebabkan impotensi. Ada pula luka pada kaki, lalu amputasi. Bisa juga retinopati atau kebutaan. Terakhir bisa mengancam nyawa. (sa)