Sibuk Tapi Sehat -->

Advertisement

Sibuk Tapi Sehat

Kamis, 15 November 2018

Ilustrasi
Apakah Anda sering kurang tidur? Mungkin sering kewalahan menyelesaikan semua tanggung jawab pekerjaan? Atau lagi senang-senangnya main medsos?

Itu tanda-tandanya kamu adalah orang sibuk. Nah, banyak yang bilang saking padatnya aktivitas, orang sibuk biasanya susah menjaga gaya hidup sehat. 

Terkait itu, ada penelitian yang membuktikan sebaliknya, lho. Jadi sebenarnya hidup penuh kesibukan itu bikin kita lebih sehat atau tidak, sih? 

Sebuah penelitian terbaru dari Hong Kong University of Science and Technology melaporkan bahwa kesibukan memengaruhi pilihan gaya hidup seseorang. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Consumer Research ini mengamati pola pikir orang sibuk. 

Semua peserta diminta untuk membuat serangkaian keputusan mulai dari pola makan, pekerjaan, dan tabungan di masa pensiun. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang merasa dirinya sibuk cenderung membuat pilihan yang lebih baik dan lebih sehat dibanding rekan-rekannya. 

“Setiap hari, orang-orang membuat banyak keputusan yang melibatkan kesejahteraannya untuk hari ini dan di masa depan. Ketika seseorang merasa sibuk, ia pun jadi lebih sering mengevaluasi diri sehingga keputusan yang akan dipilih akan lebih bijak”, tutur Prof. Chattopadhyay, salah seorang anggota peneliti. 

Misalnya kamu seorang ayah yang sibuk bekerja. Kamu tentu memilih masakan buatan istri dibanding harus beli makan di luar. Meski repot membawa bekal, pertimbangan makanan rumah lebih sehat dan terjamin kebersihannya tetap diprioritaskan. 

Selain itu, kamu juga mungkin lebih suka bawa bekal karena tidak mau repot-repot pergi ke kantin dan pusing memilih menu makan siang hari itu. Menjadi orang sibuk juga tentu harus terhindar dari segala penyakit, bukan? 

Nah, pemikiran inilah yang membuat orang sibuk cenderung memilih gaya hidup lebih sehat. Ada juga orang sibuk yang gaya hidupnya tidak sehat Punya banyak kegiatan dan pekerjaan tak selalu lebih sehat. 

Pada penelitian yang sama, periset juga menyebutkan orang-orang yang hidupnya dikejar deadline lebih mudah stres, cemas, dan gelisah. 

Beda dengan orang yang sibuk tapi pandai mengatur waktu, orang yang setiap hari dihantui deadline terpaksa mengambil keputusan yang impulsif (tidak pikir panjang). 

Pengambilan keputusan seperti ini biasanya tidak mempertimbangkan berbagai hal dan dilakukan secara tiba-tiba. 

Misalnya kamu tidak sempat menyiapkan bekal sehingga memilih junk food supaya praktis atau minum kopi beberapa cangkir sekaligus supaya tidak mengantuk akibat begadang semalam suntuk. 

Gaya hidup seperti ini biasanya melekat pada orang sibuk yang masih rendah tingkat kesadarannya dengan kesehatan dan belum pandai mengatur waktu. Akibatnya, risiko penyakit seperti diabetes, gangguan kecemasan, dan penyakit jantung akan meningkat. 

Bagaimana cara hidup sehat meski sibuk? Kuncinya yaitu pandai mengatur waktu. Sibuk itu boleh, yang penting produktif. Jangan sampai terlalu sibuk padahal sebetulnya buang-buang waktu. 

Misalnya terlalu sering main HP seharian, padahal waktunya bisa digunakan untuk berolahraga 30 menit. Maka, langkah awal yang penting yaitu meningkatkan kesadaran diri tentang kesehatan. 

Barulah kamu bisa memprioritaskan kesehatan dalam kesibukan sehari-hari. Tanpa kesadaran tersebut, sebanyak apa pun waktumu, kamu tetap akan terus mencari alasan untuk makan sembarangan dan tidak berolahraga. 

Kemudian, coba atur kembali jadwal kegiatan dan luangkan waktu berolahraga, meski cuma sebentar. Ajak teman atau anggota keluarga untuk olahraga bersama supaya suasananya lebih menyenangkan demi mengurangi stres dan tekanan pekerjaan. (tas/net)