Sambungan... -->

Advertisement

Sambungan...

Jumat, 16 November 2018

Ilustrasi
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang dikehendaki baik oleh Allah maka Dia akan memberinya kemampuan untuk memahami ilmu agama. (H.R. Al-Bukhari, Muslim dan At-Tirmidzi).

Hadis ini secara manthuq (tekstual) menunjukkan bahwa orang yang dikehendaki baik oleh Allah akan diberiNya kemampuan untuk memahami ilmu agama.

Dan secara mafhum (kontekstual) menunjukkan bahwa orang yang tidak dikehendaki baik oleh Allah tidak akan diberiNya kemampuan untuk memahami ilmu agama. 

Imam Ahmad rahimalillahi menyatakan: "Kebutuhan manusia kepada ilmu lebih banyak daripada kebutuhannya kepada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan satu atau dua kali dalam sehari. Sedangkan ilmu dibutuhkan sebanyak hembusan nafas."

Dalil lain yang juga menunjukkan kemuliaan ilmu dan ulama ialah Hadis riwayat Ibnu Mas'ud radiyallahu 'anhu (yang terdapat di dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim) bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak boleh ada iri hati kecuali kepada kedua orang-orang yang dikaruniai hikmah (ilmu) lalu menggunakannya untuk menuntaskan perkara dan mengajarkannya.

Beliau rahimalillahi menyampaikan bahwa tidak sepatutnya seseorang iri hati kepada orang lain -dalam arti iri hati yang baik (ghitbhah) dengan berharap memiliki kondisi yang sama- kecuali terhadap salah satu dari dua kondisi; berbuat baik kepada orang lain dengan ilmu atau harta.

Di luar dua hal ini tidak sepatutnya seseorang berharap memiliki kondisi yang sama dengan orang lain karena minimnya manfaat yang diberikannya kepada orang lain.

Shafwan bin Assal rahimalillahi berkata: "Aku pernah berkata: 'Ya Rasulullah SAW, sesungguhnya aku datang untuk menuntut ilmu."

Beliau SAW bersabda: "Selamat datang penuntut ilmu! Sesungguhnya penuntut ilmu itu benar-benar dikelilingi para Malaikat dan dinaungi dengan sayap-sayap mereka. Lalu mereka naik satu sama lain hingga mencapai langit terdekat, karena kecintaan mereka terhadap apa yang dicarinya." (H.R Ahnad dan Ath-Thabrani).

Jadi, kedua Hadis di atas berisi penghormatan, kecintaan, pengelilingan dan perlindungan para Malaikat kepada orang yang menuntut ilmu. Andaikata orang yang menuntut ilmu tidak memiliki apa-apa selain bagian yang berlimpah ini, niscaya ia cukup memiliki kemuliaan dan keutamaan.

Riwayat Abu Hurairah radiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memberikan kemudhan jalan baginya menuju Surga." (H.R Muslim). Bersambung... 

Wallahu a'lam bish-shawwab.