Sambungan! Kemuliaan dan Keutamaan Ilmu -->

Advertisement

Sambungan! Kemuliaan dan Keutamaan Ilmu

Kamis, 22 November 2018

Ilustrasi
Dalil lain yang menunjukkan kemuliaan dan keutamaan ilmu ialah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi (dan dinilainya shahih) dan Al-Hakim (dan dinilainya shahih) dari hadis Abu Kabsyah Al-Anmari radiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: 

"Innamaad dunyaa li arba'ati dan seterusnya... yang artinya: "Sesungguhnya dunia ini milik empat orang: Orang yang dikaruniai Allah harta dan ilmu, lalu ia bertakwa kepada Rabbnya dalam mengelola hartanya, menyambung tali persaudaraannya dan menyadari bahwa Allah memiliki hak didalamnya. Ini adalah orang yang memiliki kedudukan terbaik di sisi Allah.

Orang yang dikaruniai Allah ilmu, tetapi tidak dikaruniai harta, lalu ia berkata: 'Seandainya aku punya harta, niscaya aku berbuat seperti yang perbuat oleh Fulan,' maka ia dengan niatnya itu dan keduanya mendapatkan pahala yang sama.

Orang yang dikaruniai Allah harta, tetapi tidak dikaruniai ilmu, lalu ia berbuat serampangan dalam mengelola hartanya: tidak bertakwa kepada Rabbnya, tidak menyambung tali persaudaraannya dan tidak menyadari bahwa Allah memiliki hak didalamnya. Ini adalah orang yang memiliki kedudukan terburuk di sisi Allah.

Dan orang yang tidak dikaruniai Allah ilmu dan tidak dikaruniai harta, lalu ia berkata: 'Seandainya aku punya harta, niscaya aku berbuat seperti diperbuat oleh Fulan,' maka ia dengan niatnya itu dan keduanya mendapatkan dosa yang sama.

Pembaca JCS yang dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam membagi penduduk dunia menjadi empat golongan. Jadi yang terbaik adalah orang yang dikaruniai ilmu dan harta lalu ia berbuat baik kepada orang lain. 

Berikutnya adalah orang yang dikaruniai ilmu tapi tidak dikaruniai harta. Kedua orang ini memiliki pahala yang sama. Dan hal itu terjadi semata-mata karena niat.

Ketiga orang yang dikaruniai harta, tapi tidak dikaruniai ilmu. Dan keempat adalah orang yang tidak dikaruniai harta dan tidak dikaruniai ilmu, tapi ia memiliki niat bahwa seandainya ia memiliki harta niscaya ia akan menggunakannya untuk maksiat kepada Allah SWT.

Jadi kebahagiaan itu secara total kembali kepada ilmu dan motivasinya. Sedangkan kesengsaraan secara keseluruhan kembali kepada kebodohan dan buahnya. Bersambung...! Wallahu a'lam bish-shawwab. Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Sumbhanakal lahumma wa bihamdika...*