Melihat Silaturahim Jokowi dengan Para Ulama di Masjid Baitussalam Bogor -->

Advertisement

Melihat Silaturahim Jokowi dengan Para Ulama di Masjid Baitussalam Bogor

Kamis, 22 November 2018

Presiden Jokowi bersilaturahim dengan perwakilan ulama di masjid Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (21/11/2018). (ANTARA/Agus Salim)
Suasana penuh khidmat dan kekeluargaan tampak dalam acara silaturahmi di dalam Masjid Baitussalam Rabu (21/11/2018) petang. Di sana hadir para ulama dan tamu undangan untuk menyambut kehadiran orang nomor wahid di Indonesia, Presiden Joko Widodo.

Maklum, masjid besar Baitussalam ini berada di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor.  Para kiai dan ulama dari Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok tumplek di sana.

Sebelum masuk masjid ini, Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam serta celana dan peci berwarna senada tiba di sana sekitar pukul 18.48 WIB. Melihat kedatangan Presiden Jokowi, para kiai dan ulama pun langsung bangkit berdiri. 

Pria asal Solo itu langsung menyalami hadirin (mereka) satu per satu sambil mencium pipi kiri dan kanannya. Tegur sapa dan wajah-wajah ceria terjadi di sana. 

Cukup khidmat ajang silaturahim yang dimanfaatkan Jokowi untuk mengklarifikasi sejumlah isu miring pada dirinya. "Hal ini sudah saya sampaikan berkali-kali, mungkin sudah ada yang dengar, mungkin ada juga yang belum," ujar Jokowi membuka klarifikasinya tersebut. 

Pertama, mengenai isu bahwa Indonesia "diserbu" tenaga kerja asing, khususnya dari China. Jokowi menegaskan, isu itu tidak benar. 

Dikemukakan Presiden RI ini bahwa jumlah tenaga kerja asing di Indonesia di bawah satu persen apabila dibandingkan dengan penduduk Indonesia, lebih tepatnya sebesar 0,03 persen alias sekitar 78.000. 

Menurut Jokowi, dari total jumlah tenaga kerja asing di Indonesia itu, jumlah tenaga kerja asal China hanya sebesar 24.000-an. Artinya, jumlahnya sangat sedikit.

"Justru tenaga kerja kita di China ada 84.000-an, di Hong Kong ada 160.000-an dan di Taiwan ada 200.000. Tambah saja jadi berapa itu. Artinya apa? Justru yang di sana jadi (antek) Indonesia. Jangan dibolak-balik," ujar Jokowi. 

Nah, isu kedua yang diklarifikasi oleh Presiden Jokowi, yakni terkait dirinya Jokowi ada yang menyebut antek asing. Presiden juga heran dengan tudingan ini. 

Sebab di bawah pemerintahannya, justru sejumlah blok minyak dan gas serta tambang yang sebelumnya dikuasai oleh perusahaan asing, kini telah dimiliki oleh BUMN Indonesia. 

Hal itu di antaranya Blok Rokan, Blok Mahakam, dan Freeport. "Kok enggak ada yang demo saya? Demo dukung maksudnya. Karena kalau dukungan doa, pasti sudah para ulama. Tapi demo dukungan moril ini yang harusnya jadi penambah semangat," ujar Jokowi. 

Isu miring terakhir yang diklarifikasi Jokowi, yakni soal tuduhan bahwa dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). 

Seperti yang seringkali diungkapkan di sejumlah kesempatan, ia menjelaskan bahwa negara telah menyatakan PKI sebagai organisasi yang terlarang tahun 1965/1966. 

Jokowi sendiri lahir tahun 1961. "Apa ada aktivis PKI balita?" tanya Jokowi yang membuat suasana ceria dan gelak dtawa para kiai dan ulama. 

Silaturahim Presiden dengan kiai serta ulama se-Bogor dan Depok itu merupakan bagian dari acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Usai silaturahim, Presiden Jokowi dan para ulama serta kiai melaksanakan  shalat isya berjamaah di  masjid ini. (tas)