Cianjur FC |
JCS - Bicara soal sepak bola Cianjur jadi ingat Perkesit era Persib Bandung angakatan kiper Sobur, Djajang Nurdjaman (Djanur), Wawan Karnawan, Adjat Sudradjat dan kesininya zaman now ada Atep Persib asal Jangari Cianjur. Mereka pernah berlaga di Lapang Badak Putih Loji Cianjur, bahkan lawatan ke beberapa kecamatan kala itu.
Nah, Koni dan PSSI Cianjur 2018 sudah memantapkan program sepak bola salah satunya klub sepak bola Cianjur FC. Jika hal ini sudah berjalan, tentu sangat selaras dan dirindukan oleh para pencinta si kulit bundar Cianjur mengingat bibit-bibit unggul pesepakbola muda dimiliki di masing-masing kecamatan.
Untuk berdirinya klub sepak bola terbaru Cianjur tentu butuh dukungan dari Pemkab Cianjur, PSSI, KONI Cianjur dan pengusaha yang cinta sepak bola.
Sekretaris Perkesit (Sekper), Sanusi menyambut baik terobosan bagus PSSI karena akan menjadi salah satu cara agar Perkesit kembali lebih bergairah terlebih untuk mengikuti ragam kompetisi. “Momentumnya sangat tepat. Perkesit sama sekali tidak akan digantikan. Ini menjadi PR bersama untuk meningkatkan performa,” ujarnya Rabu (28/11/2018).
Rencana ini juga diutarakan Ketua KONI Cianjur, Iwan Rio. Menurut pria yang benama lengkap Iwan Mustofa ini, akan dibentuknya klub sepakbola Cianjur FC bukan untuk menyaingi Perkesit, tapi untuk membangkitkan persepakbolaan di Cianjur yang selama ini mati redup. “Jangan sampai seperti dulu, ada pelaksanaan Liga 3 di Cianjur, eh malah Cianjurnya sendiri enggak ikut,” kata Iwan.
Dikemukakan Iwan, saat ini Kabupaten Cianjur memiliki ketua PSSI baru yang notabennya adalah atlet sepakbola dan saya berharap dapat memajukan sepakbola Cianjur. “Saya sendiri bersama-sama dengan Askab akan membentuk Cianjur FC, sebuah klub sepak bola yang profesional,” ungkapnya.
Ketua DPD Sundawani ini menambahkan, wacana dibentuknya klub Cianjur FC karena melihat talenta-talenta pesepakbola di Cianjur yang terpendam, bahkan ada juga pemain sepak bola asal Cianjur. “Ketika ada peluang laga di Liga 3 kemarin, tapi Cianjur tidak jadi peserta, padahal pemain-pemain yang bagusnya itu berasal dari Cianjur dan itu sangat disayangkan,” sesalnya.
Namun kata Iwan, sebuah klub sepakbola harus memiliki owner (pemilik) dan managemen yang bagus seperti halnya klub Cianjur FC yang statusnya bisa berupa PT atau Yayasan. “Klub Cianjur FC dibentuk ke arah profesional. Untuk statusnya izinnya, mungkin kita akan membeli klub yang sudah mati karena kalau dibentuk dari awal saya rasa itu sulit,” bebernya.
Menurut pria rerehan Cidaun Cianjur selatan ini, untuk mencari bibit-bibit pemain, PSSI Cianjur akan menyelenggarakan Liga Desa pada tahun 2019 nanti, karena melalui liga itulah talenta-talenta pesepak bola di Cianjur akan bermunculan. “Saya lihat terutama di Cianjur Selatan, banyak anak-anak yang mempunyai bakat sepakbola. Namun, bakatnya tidak tersalurkan,” pungkasnya. (tas/rus)