Kurangnya Pembinaan Membuat Timnas Gagal Terus -->

Advertisement

Kurangnya Pembinaan Membuat Timnas Gagal Terus

Kamis, 22 November 2018

Skuat Garuda
JCS - Timnas Indonesia selalu ambil bagian dalam setiap ajang sepak bola terutama di Piala AFF 2018. Tapi hasilnya nihil, cuma sampai di babak Grup. Indonesia gagal di semua ajang di tahun ini.
Selain Piala AFF, Indonesia juga terhenti di perempatfinal Piala Asia U-16 dan Piala Asia U-19. 

Sementara di Asian Games 2018, Garuda Muda tersingkir di babak 16 besar. Nasib belum menggembirakan ini mungkin kurangnya pembinaan bagi skuat Garuda.

Bayangkan, tim Merah Putih cuma mengumpulkan tiga poin dari tiga laga, hingga tak bisa mengejar perolehan poin dua tim teratas Grup B, Thailand dan Filipina.

The War Elephants dan The Azkals membukukan sebanyak 7 angka. Dengan satu laga sisa lawan Filipina yang dimiliki, Indonesia takkan bisa menyalip.

Indonesia memang tak melakukan persiapan dengan baik menjelang Piala AFF 2018. Untuk menunjuk pelatih saja harus menunggu cukup lama karena perundingan dengan Luis Milla menemui jalan buntu.

Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro, mempunyai pandangannya sendiri mengenai penyebab kegagalan timnas kali ini.

Seto mengungkapkan bahwa persiapan instan, utamanya pembinaan, menjadi hambatan utama Timnas tak bisa berprestasi tinggi. "Ada banyak faktor (yang menyebabkan kegagalan timnas). Saya menggaris bawahi pembinaan," kata Seto seperti diberitakan sejumlah media, Kamis (22/11/2018).

Hemat Seto, harus ada pembinaan dengan pengelolaan yang baik. Artinya dengan target yang jelas. Untuk saat ini, targetnya bisa sampai 10 tahun ke depan, bukan 1-2 tahun saja. "Jangan pembinaan instan," ucapnya.

"Timnas U-16 dan Timnas U-19 sudah bagus. Itu harus dijaga terus. Kalau bisa usia di bawahnya pembinaannya harus dimulai," kata alumni timnas Primavera itu.

Perkara Bima Sakti yang menjadi pelatih Indonesia di Piala AFF kali ini, Seto memberikan apresiasi. "Bagaimana pun tetap respek. Bima sudah berjuang. Terus memberikan suport pada Timnas kita siapapun pelatihnya," kata eks pemain PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman itu. (tas/rus)