Kekerasan Suporter Berujung Pencurian Mobil -Maradona Salahkan Presiden Argentina -->

Advertisement

Kekerasan Suporter Berujung Pencurian Mobil -Maradona Salahkan Presiden Argentina

Senin, 26 November 2018

Kegagalan Argentina menjadi juara Piala Dunia 2014 setelah kalah 0-1 di final oleh Jerman, disambut dengan pecahnya kerusuhan di ibu kota Buenos. (Aires/ Reuters)
JCS - Kekerasan yang diduga dilakukan suporter River Plate, Sabtu (24/11/2018) lalu, sontak saja menyita perhatian legenda sepak bola, Diego Maradona. Dia menilai kericuhan tersebut merupakan tanggung jawab dari Presiden Argentina, Mauricio Macri.

Kericuhan yang dilakukan oleh suporter River Plate tidak hanya merugikan dunia sepak bola. Pasalnya kejadian tersebut berujung aksi penjarahan dan pencurian beberapa mobil yang terparkir di luar Stadion El Monumental.

Menurut Maradona, peristiwa itu terjadi karena bobroknya tingkat keamanan Argentina. Dia menilai hal itu tidak terlepas dari ketidakbecusan Presiden Macri dalam menjalankan tugasnya. 

"Kalau terjadi demikian, di Argentina tidak ada keamanan. Sangat menakutkan jika ingin pergi keluar, sayangnya saya harus berkata bahwa saya sangatlah Argentina. Macari benar-benar membuat kekacauan," ujarnya sebagaimana dikutip dari Tycsport.

Masih ungkapan Maradona bahwa di sini makin banyak tindak kriminalitas sejak di bawah pemerintahan Macri. Bahkan celah antara masyarakat miskin dan kaya semakin terbuka lebar.

"Banyak perampokan dimana-mana, orang-orang tidak bisa makan, hal itulah yang didapat dari pilihan masyarakat. Apakah dia akan peduli ketika anak lima tahun dapat makan di kawasan Lomas de Zamora, jika dia adalah anak miliarder? Bahkan dia tidak tahu apa itu lumpur," ucapnya.

Dari perkara tersebut Maradona menilai kepemimpinan Macri membawa Argentina ke kondisi yang terburuk. Sebab di masa sebelumnya tingkat keamanan Argentina tidak separah dibandingkan saat ini. 

"Segala sesuatu sangatlah aneh. Di saat pemilihan, presiden melakukan kecurangan dengan segudang janji dan kebohongan, bukan aku karena aku tidak pernah memilih. Hari ini kita berada di masa lebih buruk dibandingkan sebelumnya," sesalnya. (tas)