Ke Depan, Pecatur Indonesia Mampu Juara Dunia -->

Advertisement

Ke Depan, Pecatur Indonesia Mampu Juara Dunia

Jumat, 16 November 2018

Ketua Umum PB-Percasi, GM Utut Adianto meninjau pelaksanaan Kejurnas Catur ke-47 di Hall Serbaguna Komplek Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Kamis lalu. (Foto: Muhammad Fadil)
JCS - Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto merasa yakin pecatur Indonesia akan mampu menjadi juara dunia ke depan. Pasalnya, pecatur China yang tadinya tidak diperhitungkan secara mengejutkan mampu menjadi Juara Olimpiade Catur 2014.

"Olahraga catur itu kan milik orang-orang Yahudi dan Soviet. Saat saya menjadi pecatur tak ada pecatur tangguh dari China lahir. Namun, sekarang pecatur China telah menggeser kekuatan Eropa Timur dengan mencetak juara di berbagai iven internasional dan Olimpiade," kata Utut Adianto dalam acara jumpa pers Festival Catur Japfa WGM Duel Match 2018 di Hotel Atlet Century Jakarta, Jumat lalu.

Utut yakin pecatur Indonesia akan mampu mengikuti prestasi pecatur China. Karena bibit-bibit dan pecatur Indonesia cukup banyak untuk terus ditingkatkan. "Kita harus siap bersaing dengan pecatur-pecatur China," ujar Utut yang juga Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PDI-P ini.

Kata Utut, lihat saja nama-nama pendekar catur dari daratan China audah muncul. Seperti peraih medali emas di Olimpiade 2014. GM Yu Yangyi. Bahkan, dia menjadi juara di Qatar Open 2014 setelah terlebih dahulu menaklukkan 2 pecatur papan atas dunia GM Vladimir Kramnik dan GM Anish Giri.

Kemudian, GM Lu Shanglei dan GM Wei Yi masing-masing tampil sebagai peraih emas dan perak pada Kejuaraan Dunia Junior di Pune, India. Di Turnamen Catur Hastings 2014-15, GM Zhao Jun juga menjadi kampiun plus pada Selandia Baru Terbuka 2015 yang pialanya dibawa pulang ke China oleh GM Zhao Xue.

Lantas mengapa pecatur Indonesia yang lebih dulu masuk ke kancah dunia belum mampu meraih prestasi? Kelemahan pecatur Indonesia itu yakni belum memiliki kesadaran dan disiplin yang tinggi. 

"Padahal, kesadaran dan disiplin itulah yang menjadi rahasia kesuksesan pecatur China. Soal kemampuan bermain, saya garansi tidak kalah karena orang-orang Indonesia itu jago-jago," jawab Utut Adianto.

Di Indonesia harus menemukan dulu format pembinaan kesadaran dan disillin yang tinggi. Jika itu ketemu baru lah muncul pecatur Indonesia yang mampu menembus prestasi dunia. "Bagaimana mau berprestasi kalau masih ada yang mengeluh soal makan dan tak betah berlama-lama di luar negeri," tambahnya.

Berbicara soal pembinaan catur Indonesia, Utut mengatakan, berbagai event nasional dan internasional di dalam negeri rutin digelar dan juga pengiriman pecatur ke berbagai event internasional di luar negeri. 

Terakhir, Utut mengungkapkan PB Percasi sengaja tidak menggelar iven internasional yang melibatkan pecatur dunia. Hal ini disebabkan kemampuan pecatur Indonesia belum mampu menandinginya.

Hemat Utut, Indonesia belum waktunya mendatangkan pecatur dunia. "Jangan sampai kita datangkan pecatur dunia tetapi tidak nampu memenangkan sati partai pun. Itu kan sia-sia. Lebih baik diperkuat dulu secara bertahap dengan mendatangkan pecatur-pecatur yang levelnya tidak jauh," pungkasnya. (sa)