Ilmu -->

Advertisement

Ilmu

Kamis, 15 November 2018

Ilustrasi
Keutamaan ilmu sebagaimana firman Allah SWT: "Allah bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Juga para Malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali Imran: 18).

Ayat ini menunjukkan keutamaan ilmu dan pemiliknya dari beberapa segi: 

Pertama, permintaan kesaksian dari para ulama tanpa melibatkan manusia lainnya. Kedua, kesaksian para ulama beriringan dengan kesaksian Allah SWT dan kesaksian para Malaikat. Ketiga, permintaan kesaksian dari para ulama mengandung makna takziyah (pengakuan akan kebaikan) dan ta'dil (pengakuan akan keadilan) dari Allah SWT untuk mereka. Karena Allah SWT tidak pernah meminta kesaksian dari makhlukNya kecuali dari mereka yang adil.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa hal ini senada dengan atsar terkenal yang menyatakan: "Ilmu ini di bawa oleh orang-orang adil dari kalangan khlaf. Mereka membersihkannya dari penyimpangan yang dilakukan oleh orang-orang yang berlebih-lebihan (ekstrim), pengakuan yang dibuat oleh para pembuat kebatilan dan penakwilan yang dilakukan oleh orang-orang bodoh. (Al-Khtaib dari Abu Hurairah, Usamah bin Zaid, dan Ibrahim in Abdurrahman Al-Udzri; juga senada dengan imam Ahmad).

Keutamaan ilmu juga ialah bahwa Allah SWT memerintahkan kepada NabiNya agar meminta tambaha ilmu kepadaNya. Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al-Qur'an sebelum di sempurnakan wahyunya kepadamu dan katakanlah: 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS. Thaha: 114).

Cukuplah sebagai kehormatan bagi ilmu bahwa Allah memerintahkan kepada NabiNya untuk meminta tambahan ilmu.

Pembaca JCS yang dirahmati Allah SWT, dalam surah Al-Mujadilah ayat 11, menunjukkan keutamaan ilmu ialah bahwa Allah SWT menginformasikan tentang ketinggian derajat orang-orang yang berilmu dan beriman. 

Allah SWT juga menunjukkan keutamaan ilmu dan pemiliknya ialah orang-orang yang memiliki rasa takut kepadaNya. Bahkan Allah SWT menyatakan bahwa hanya merekalah yang memiliki hal itu di antara hamba-hambaNya. 

Ibnu Mas'ud radiyallahu 'anhu menyatakan: "Cukup berilmu orang yang takut kepada Allah. Dan cukup bodoh orang yang besar kepala."

Ilmu adalah rasa takut kepada Allah. Dan orang berilmu (ulama)adalah orang yang takut kepada Allah.

Asy-Sya'bi rahimalillahi pernah dipanggil: "Hai orang berilmu!" Lalu ia berkata: "Sesungguhnya orang berilmu itu adalah orang yang Dia beri kebaikan yang banyak." 

Bersambung... 

Wallahu a'lam. Shalallahu 'alaihi wa sallam. Subhanakal lahumma wa bihamdika...*