Hujan -Para Petani Mulai Garap Sawah -->

Advertisement

Hujan -Para Petani Mulai Garap Sawah

Sabtu, 10 November 2018

Sawah-sawah milik warga Cianjur sudah digenangi air. (Istimewa)
JCS - Hujan besar pada awal November ini menandakan mulai memasuki musim penghujan. Ditandai pula dengan banjir bandang di Cianjur selatan, serta sawah-sawah milik warga kini digenangi air.

Hujan pertama turun sejak Minggu lalu, dengan intensitas kecil tapi sering turun membasahi bumi membuat para petani di Cianjur selatan sibuk di lahan pertaniannya.

Beberapa petani ada yang mulai membajak sawah, orang sunda bilang, ditampinga, dipojokan digarpuh agar mudah dibajak dan 'digaru', kemudian 'diayab' buang sampah, hingga siap tandur.

Satu diantara petani, Nurdin (60), menuturkan, saat musim kemarau tahun ini lebih lama dibanding tahun lalu membuatnya harus berpikir dua kali untuk bagaimana cara mencukupi kebutuhan air di sawah miliknya. 

Tapi Aki -sapaan petani yang satu ini mengaku tak khawatir kekurangan air jika sempat tak turun hujan berhar-hari, karena Aki Nurdin memiliki mesin alkon dan mesin bajak, traktor. "Iya, alhamdulillah sekarang musim hujan untuk dimanfaatkan kerja di sawah. Da ngaseuk di huma mah sudah," tutur ki Nurdin ketika mau pergi ke sawah di Padangsari, Sabtu (10/11/2018).

"Kalau saat musim kemarau saya tanam bonteng, cengek dan terong. Saat musim hujan baru ditanami padi, tapi hanya sebagian sawah saa," tambahnya.

Disinggung mengenai ketersediaan bibit dan pupuk ia mengaku saat ini sudah tersedia dan mudah untuk diakses oleh petani.

"Bibit dan pupuk ada yang beli sendiri seperti ke pusat persediaan pupuk dan obat-obat pengusir hama, misalnya beli ke toko pa Nuryati di Leles. Tapi katanya ada bantuan dari pemerintah. Kalau dari pemerintah harus ikut kelompok tani karena kalau tidak ikut kelompok tidak bisa mengakses bibit dan pupuk," katanya.

Diketahui, beberapa kecamatan yang telah diguyur hujan sejak Senin malam lalu. Daerah Leles, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun, Kadupandak, Cijati, Cibinong, Cikadu, Tanggeung, Takokak, Sukanagara, Pagelaran dan daerah-daerah lainnya di Kabupaten Cianjur. Luapan air Cisokan, Citangkolo dan anak-anak aliran kali di sana nyaris menyapu rumah-rumah warga. 

Pantauan JCS, para petani juga sudah melakukan tabur benih alias tebar. Menurut warga, jika hujan tak bertahan lama tidak akan menjadi masalah karena saat ini petani menanam padi dengan benih yang insyaAllah tahan saat cuaca kering.

"Padi sepertinya akan tetap tahan di wilayah ini," kata mang Kenca alias Sumarna warga Sindangkerta. 

Disinggung mengenai pendistribusian benih, Marna mengatakan pendistribusian sudah dilakukan sejak dua bulan terakhir, dan bantuan benih sudah dipastikan diterima oleh kelompok tani (poktan).

Ia mengajak kepada sesama petani bahwa bantuan benih itu untuk tidak menjual kembali benih yang sudah didapat. Mengingat bantuan belum mencukupi kebutuhan keseluruhan. "Mudah-mudahan hasil tatanen taun ini lebih berhasil," harap pria yang baru diangkat jadi Kadus Sindangkerta Desa Sindangsari itu. (rus/tas)