Banjir Bandang Melenda Leles Cianjur Selatan -->

Advertisement

Banjir Bandang Melenda Leles Cianjur Selatan

Rabu, 07 November 2018

Hujan deras mengguyur kota Leles Cianjur selatan. (istimewa)
JCS - Hingga Rabu malam (7/11/2018), tamu yang datang ke Leles ialah membawa misi kemanusiaan. Yakni tim YC1ZAM Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Kabupaten Cianjur, Abuy dan rekan. Mereka terpaksa harus istirahat di Kampung Cikananga RT01/RW01 Desa Sindangsari. 

"Kami berangkat jam satu siang dari Jebrod Cianjur, dalam keadaan hujan, terus ke sini ingin mengetahui lokasi-lokasi mana saja yang terkena dampak banjir. Kami juga  akan mencatat rumah-rumah siapa saja yang rusak, dan selanjutnya kami laporkan kepada Orari Cianjur dan pusat serta koordinasi dengan pihak terkait," kata Abuy, Rabu malam kepada JCS.

Sebelumnya diberitakan, intensitas hujan di Cianjur khususnya di wilayah Cianjur selatan cukup tinggi. Seperti yang terjadi di Kecamatan Leles, Minggu malam (5/11/2018), aliran sungai Cisokan meluap dan mendorong aliran kali Citangkolo hingga banjir bandang alias air tersebut naik dan merendam rumah-rumah warga dan beberapa sekolah.

Misalnya di Kota Leles belasan rumah dan warung terendam banjir. Yang lebih parah akibat luapan air kali Citangkolo yaitu rumah milik suami istri Safri (65)-Uwen (58) dan Ma Arum (80) di Kampung Cikananga RT 01/RW01 Desa Sindangsari Kecamatan Leles.

Banjir bandang yang sudah lama belum terjadi itu tiba-tiba membesar karena terdorong sungai Cisokan (sumbang-red) pada pukul 2 dini hari.

Hasil investigasi JCS hingga Rabu malam (7/11/2018) keluarga Safri dan ma Arum belum menerima apa-apa dari BPBD Cianjur.

Sebelumnya, hujan deras mengguyur di wilayah tersebut. Saking derasnya hujan membuat warga di sana nyaris tak sadar alias tidur nyenyak. Sekitar jam 2 dini hari, Selas, terdengar suara kentungan 'kohkol rantong'. 

Keadaan dan suasana seperti itu memang tak biasanya, sebab kalau ada kematian atau banjir besar suka ada suara speker. Namun waktu menjelang subuh mendadak sepi mencekam karena aliran listrik ikut mati.

Pemilik rumah yang terendam banjir langsung dievakuasi oleh warga tetangga ke sebelah atas yang tak jauh dari lokasi banjir besar. "Domba atos diamankeun. Mung bangsal, pare dina karung sareng barang-barang teu sempet ka angkut," tutur apih Safri, mengeluh, Senin pagi kemarin.

Senin siang hadir rombongan tamu untuk mendata rumah-rumah yang terkena dampak banjir. Menurut Sekdes Sindangsari, Nurmansyah, bahwa tamu-tamu tersebut utusan dari Pemkab Cianjur melalui BPBD Cianjur diampingi pihak Kecamatan Leles dan aparatur Desa Sindangsari.

"Iya tamu dari Kabupaten Cianjur untuk mendata rumah-rumah yang terkena banjir. Mudah-mudahan mereka yang terkena musibah banjir tersebut segera dapat bantuan yang layak," ucap Nurmansyah kepada JCS, Senin.

Selain di Cikananga, ternyata dialami juga oleh warga di Kampung Kertamukti Rt. 01 Rw. 03 Desa Mekarsari Kecamatan Agrabinta. Di sana, sedikitnya tujuh rumah atau kepala rumah tangga (kk), lumbung padi, peternakan ayam terendam luapan air sungai. 

Terus di Batukasur, halaman SMKN 1 Leles terkena longsor, kemudian satu jembatan beton dan satu jembatan gantung Desa Sukasirna Kecamatan Leles, rusak. 

Masih pantauan dan data yang dihimpun JCS, seperti yang terjadi di Kecamatan Agrabinta sekitar 58 kepala keluarga terdampak banjir.

Terkait bencana banjir akibat hujan deras yang sudah tiga hari ini, Sekretaris BPBD Cianjur Sugeng Supriyatno, mengungkapkan, pihaknya telah mengirimkan Tim Pelaksana Tugas Lapangan BPBD untuk melaksanakan assessment atau kaji cepat ke lokasi kejadian. 

Tim akan mendata kembali dampak yang diakibatkan oleh bencana banjir dan tanah longsor di dua kecamatan tersebut. BPBD juga berusaha untuk bertindak cepat memberikan bantuan logistik misalnya makanan siap saji, santapan penambah gizi, paket lauk pauk, alat kebersihan, dan bantuan sandang yang dibutuhkan.

“Selain itu Tim Pelaksana Tugas juga melakukan koordinasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan. Soalnya, ada jembatan yang mengalami kerusakan dan perlu ditangani,” kata Sugeng saat dihubungi JCS, Rabu sore (6/11/2018). (tas/rus)