Bonek dinilai wasit Faulur Rosy menyanyikan chant sindiran ke institusi polisi (Angger Bondan/Jawa Pos)
|
JCS - Sebuah sindiran terhadap kepolisian menjadi alasan wasit Faulur Rosy yang menghentikan laga antara Persebaya Surabaya kontra Bhayangkara FC. Iya, pada laga ini sempat terhenti selama tiga menit. Mulai dari menit ke-36 hingga 38.
Sindiran chant tersebut menggema di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Senin (26/11/2018) malam. "Tugasmu mengayomi, tugasmu mengayomi, pak polisi, pak polisi, jangan ikut kompetisi," teriak Bonek di seluruh tribune.
Mungkin sebab chant itulah yang membuat wasit Faulur Rosy menghentikan pertandingan. Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman dan asisten pelatih Bejo Sugiantoro langsung melakukan protes. Kapten tim Rendi Irwan juga melancarkan hal yang sama.
General Coordinator (GC) Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan Persebaya, Ram Surahman larut adu argumen dengan wasit. "Wasit mengatakan itu layak dihentikan karena berbau rasis. Kami berargumen dan bertanya mengenai letak rasisnya di mana. Mereka bilang bahwa hal itu merujuk instansi," buka Ram pada wartawan beberapa saat setelah insiden itu.
Ram menambahkan, Faulur Rosy kemudian mencontohkan pertandingan di Madura yang sempat dihentikan karena alasan serupa. "Saya katakan, ini ngomong aturan. Bukan yang kemarin-kemarin. Setelah itu wasit tidak bisa berbicara lagi," imbuh Ram.
Terkait problem ini, Djadjang Nurdjaman (Djanur) berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. "Saya minta Bonek untuk mendukung kami dengan cara yang santun dan tetap sportif," harap Djanur. (tas/sa)