Ada yang Menarik Ketika Arsenal Ditahan Imbang 1-1 oleh Liverpool -->

Advertisement

Ada yang Menarik Ketika Arsenal Ditahan Imbang 1-1 oleh Liverpool

Minggu, 04 November 2018

 Arsenal vs Liverpool. (Reuters)
JCS - Liga Inggris yang digelar di Stadion Emirates, Sabtu (3/11/2018) menyuguhkan pertandingan seru menarik pandangan mata pencinta si kulit bundar, antara Arsenal vs Liverpool dan berakhir imbang 1-1. 

Liverpool memimpin lebih dulu dari Arsenal lewat tembakan keras James Milner (61'). Namun, Arsenal mampu menyamakan skor lewat tembakan yang tak kalah indah dari Alexandre Lacazette (82').

Gol Lacazette merupakan yang ke-25 bagi Arsenal di Liga Inggris musim ini, empat lebih banyak dari Liverpool. Mereka mampu membuktikan kegarangan dengan menciptakan beberapa peluang emas pada babak pertama dan interplay impresif.

Dari semua pemain Arsenal cuma Pierre-Emerick Aubame yang mampu mencetak gol terbanyak (33,3 persen) tembakan di musim ini. Namun, pada laga ini Aubameyang tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, ia ditarik keluar pada menit ke-73 tanpa mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran dari 3 usaha sepanjang laga.

Sementara Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah, trio yang dikenal di Indonesia dengan sebutan "Firmansah" menjadi starter secara bersama untuk kedua kalinya secara beruntun. Kombinasi ketiga pemain itu memang jarang dimainkan bersama oleh pelatih Juergen Klopp dalam beberapa pekan terakhir.

Namun itu bukan penampilan terbaik mereka. Roberto Firmino tak mencatatkan tembakan tepat sasaran dalam empat Gameweek sebelum bersua Arsenal dan ia kembali hampa lagi. 

Mohamed Salah mencatatkan 3 gol dan sebuah assist dari dua laga Liga Inggris kontra Arsenal sejak membela panji The Reds tetapi tak bisa berbuat banyak pada duel kali ini.

Sadio Mane sebenarnya sempat mencatatkan gol pada babak pertama. Namun, wasit menganulir gol tersebut karena dianggap off-side. Sadio Mane pun tak lagi menciptakan tembakan tepat sasaran hingga akhir laga.

Lantas ketika Unay Emery mengambil pekerjaan maha berat dengan menjadi penerus pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger. Namun, permainan The Gunners di bawahnya, setidaknya pada laga ini, mengingatkan semua terhadap filosofi sepak bola menyerang dan transisi cepat Arsenal pada masa-masa terbaik di bawah Arsene Wenger.

"Saya tak peduli apabila kami tak mendapat hasil. Kami berani hadap-hadapan dengan tim-tim top lagi. Kami mendapatkan Arsenal kami lagi!" ujar seorang komentator seperti dikutif Indosport dan laman BBC.

"We Are Arsenal FC," pun digemakan dari para suporter The Gunners di Stadion Emirates pada beberapa momen laga.

Gebrakan itu membawa pertanyaan tambahan bagi para fans Arsenal. Apakah ini akan menjadi tahun mereka kembali bersaing memperebutkan takhta Liga Inggris?

Singunggan terdekat The Gunners dengan puncak klasemen adalah peringkat kedua pada 2015-2016 saat Leicester City mengejutkan dunia dengan menjadi jawara Premier League. Posisi tersebut adalah finish terbaik The Gunners di Liga Inggris sejak 2005-2006.

Kekalahan kontra Manchester City dan Chelsea tentu meredakan euforia berlebih fans Gunners tetapi penampilan Mesut Oezil cs pada laga ini tentu meningkatkan optimisme lagi bagi para pendukung Gunners.

Satu lagi perihal Arsenal yang di bawah Unay Emery mencetak gol terbnyak atau sekitar 75 persen dari gol mereka pada babak kedua. Hanya enam kali musim ini, Arsenal mencetak gol pada babak pertama. Bahkan, mereka belum pernah merasakan memimpin laga sebelum masuk ruang ganti.

Lagi pula, pada laga Emirates tersebut Emery harus membuka mata pasukannya saat turun minum tanpa membuka skor walau mencatatkan hingga 6 tembakan pada babak pertama, dan wajib membuka gembok lini pertahanan The Reds. (sa/net)