Waspada Cacingan pada Anak -->

Advertisement

Waspada Cacingan pada Anak

Jumat, 05 Oktober 2018

Ilustrasi
JCS - Asal jajan alias sembarangan makanan bisa terjangkit cacingan. Lihat zaman sekarang orang-orang yang suka jajan makanan itu tidak hanya anak, bahkan orang dewasa pun tidak jarang asal jajan. Perlu diingat, cacingan itu berkaitan dengan higienitas juga. Dan kalau tidak diperhatikan, cacingan bisa menyebabkan anemia.

Hal itu selaras dengan yang gembar-gemborkan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur agar masyarakat waspada terhadap cacingan terutama pada anak-anak dan mau makan obat cacingan. Seperti diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Neneng Efa Fatimah, mengkonsumsi obat cacing harus digalakkan mengingat kasus orang cacingan sampai akhir September sebanyak 40.766.

Cacingan menyerang anak usia sekolah dasar di Kabupaten Cianjur harus menjadi perhatian bersama. Sekali lagi, hal ini butuh kesadaran bahwa konsumsi obat cacing itu penting diawali orang dewasa, untuk kemudian dilanjutkan kepada anak-anak.

“Meskipun cacingan itu bukan penyakit berbahaya, tapi kalau tidak ditangani malah berdampak buruk. Salah satunya terhadap terjadinya kekurangan gizi kronis (stunting),” kata papar Efa saat dihubungi belum lama ini.

Seperti diketahui stunting saat ini dinilai mulai marak terjadi dan mengancam anak usia dini. Salah satu faktor penyebabnya, adalah kurangnya konsumsi obat cacing. Karena itu menurut Efa, konsumsi obat cacing diperlukan agar gizi yang dibutuhkan anak selama masa pertumbuhan dapat terserap dengan baik. Hal itu akhirnya membuat pemerintah pusat memberikan obat cacing bagi anak pada 2018 ini.

"Jadi mulai tahun ini, seluruh anak Indonesia diberikan obat cacing sebagai bentuk pencegahan,” kata dia. Dan untuk pencegahannya, lanjut Efa, orangtua harus mempersiapkan pemberian obat cacing sejak anak berusia 0-12 tahun. Biasanya, tenaga kesehatan akan dibantu oleh pihak sekolah untuk memastikan kebutuhan obat cacing anak terpenuhi.

Efa mengajak masyarakat agar tidak menyepelekan soal cacingan. Meski tenaga kesehatan, aku Efa, teman-teman di tingkat puskesmas bekerja, mengerahkan tim dalam proses pemberian obat cacing pada anak usia sekolah di wilayah masing-masing. "Dinkes Cianjur
sudah bagikan obat cacingan ke sasaran sebanyak 13 ribu anak, 100 persen sudah terima dan konsumsi obat cacing. "Kami berusaha bergerak dengan cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Programmer Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan Puskesmas Cijedil Dewi Rika Mawar didampingi Penanggung Jawab Gizil, Kankan Sofyan menyebutkan, berdasarkan data puskesmas, sejauh ini tidak ada laporan kasus cacingan. Sekalipun ada yang terjangkit, tapi tidak lantas mewabah. 

"Tim medis berusaha preventif dan aktif mengajak masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat," terang Kankan Sofyan

Sedangkan tim Puskesmas Sukaluyu sedikit terlambat menyalurkan obat cacing ke 20 ribu anak usia sekolah dasar. Pasalnya, pembagian obat bersamaan dengan pelaksanaan vaksin difteri sehingga diperlukan jeda selama dua pekan.

“Meski agak terlambat tapi tetap aman, soalnya medannya boleh dibilang menjorok lagi ke dalam,” kata Programmer POPM Kecacingan Puskesmas Sukaluyu, Surya Kencana.

Dikemukakan Surya, diwilayahnya, dipastikan tidak ada kasus serius. Aapalagi tim medis Sukaluyu membiasakan untuk memberikan pemahaman memadai terlebih dahulu bagi masyarakat. “Jauh-jauh hari sudah kami lakukan pendekatan dan pembinaan, sebelum memberikan obat. Soalnya kan ada saja masyarakat yang menolak,” ujarnya.

Surya memastikan, meskipun program pembagian obat cacing secara massif baru dilakukan tahun ini, tim akan maksimal. Masyarakat juga dipastikan akan lebih mudah menerima karena telah memahami pentingnya obat cacing. "Insyaalloh masyarakat mulai mengerti apa itu cacingan, sehingga mereka mau melakukan pencegahan mulai dari dirinya dan keluarga," pungkasnya. (tas)