Peluru Nyasar, DPR Minta Kaca Anti Peluru -->

Advertisement

Peluru Nyasar, DPR Minta Kaca Anti Peluru

Kamis, 18 Oktober 2018

Kaca yang terkena peluru nyasar di lantai 16 Nusantara I, kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Jakarta, Selasa (16/10). Kepolisian sementara menyimpulkan peluru itu berasal dari Lapangan Tembak Senayan. (Istimewa)
JCS - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kembali digegerkan dengan dugaan aksi penembakan oleh orang tak dikenal pada Rabu (17/10/2018) siang. Namun, belum diketahui secara pasti siapa yang menembakkan peluru tersebut.

Informasi yang dihimpun JCS menyebutkan bahwa peristiwa langka ini membidik (peluru-red) dua ruangan kerja Anggota DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan. Peluru pertama ruangan milik anggota fraksi Partai Demokrat (PD) Vivi Sumantri Jayabaya yang terletak di lantai 10. Ruangan lainnya milik Totok Daryanto dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang berada di lantai 20.

Usai kejadian tersebut, Ketua MKD Sufmi Dasco langsung terjun ke lokasi kejadian bersama awak media. Dia melihat kondisi ruangan yang telah terlubangi oleh peluru di lantai 10. "Kita baru cek lubangnya kira-kira sama dengan yang kemarin atau tidak. Kita enggak tahu, apa (pelurunya) baru atau sama kemarin," kata Dasco saat melakukan pengecekan ruangan milik Vivi.

Namun, Dasco heran dengan peluru yang menyasar ruangan anak buah SBY tersebut. Pasalnya menurut dia, bangunan dari ruangan kerja tersebut tergolong jauh dari posisi tempat latihan lapangan tembak. "Kalau dilihat dari sisi tembak, bangunan ini dengan lapangan tembak di sisi yang lain, agak jauh," ungkap dia.

Oleh karena itu, Dasco telah menghubungi pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut. Dia pun percaya kepolisian dapat mengusut masalah ini secara tuntas. "Saya enggak curiga, kita serahkan pada kepolisian untuk teliti lebih dalam bagaimana kejadian sebenarnya," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, dua hari lalu (15/10) dua ruangan kerja milik anggota DPR RI bernama Wenny Warouw dari fraksi Partai Gerindra dan Bambang Heri Purnomo dari fraksi Partai Golkar juga tertembak peluru. 

Namun, kejadian itu telah diklarifikasi bahwa peristiwa peluru nyasar yang dilakukan oleh anggota Perbakin Tangsel berinisial I pada Senin (15/10) siang. Lagi pula posisi lapangan tembak Senayan lokasinya cukup strategis. Namun tidak halnya bagi Gedung DPR yang berseberangan langsung.

Terkait itu, Muncul usulan dari Ketua DPR Bambang Soesatyo agar sejumlah ruangan di Gedung DPR kacanya dilapis dengan kaca film antipeluru. Namun menurut Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, hal itu perlu dikaji lebih dalam.

"Karena ini menyangkut anggaran, pembangunan, bisa juga dilapis satu lapisan tertentu menahan peluru, tetapi apa itu efektif atau tidak, itu perlu dikaji lagi," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/10).

Ketimbang dilapis kaca film anti-peluru, dia berpendapat, agar lebih baik lapangan tembak Senayan yang perlu diperbaiki. "Perlu kita perbaiki berikan penahan. Jangan sampai ada tembakan keluar. Atau bisa saja lapangan tersebut dipindah," kata Setyo.

Namun kalau diperhatikan, menembak menurutnya olahraga paling aman jika dilakukan dengan standar operasional prosedur (SOP) yang benar. "Tapi kemarin dia (IAW) mencoba-coba dengan alat tertentu yang seharusnya tidak boleh dilakukan, itu ya terjadilah risiko tembakan nyasar kemana-mana," jelasnya.

Diketahui, dua buah peluru kembali ditemukan di dua ruangan anggota DPR. Yakni di di ruangan 2003 lantai 20, Gedung Nusantara I DPR, yan merupakan ruang kerja anggota Komisi VII, Totok Daryanto nomor 2003. Serta, ruang 1008 dihuni oleh Anggota DPR F-PD Vivi Sumantri Jayabaya.

Sementara pada Senin kemarin, peluru menyasar ruang 1313 milik Bambang Heri Purnama dari Fraksi Partai Golkar dan ruangan 1601 milik anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw. Adapun atas kejadian ini, Polda Metro Jaya menetapkan dua orang sebagai tersangka. Yakni, IAW dan RMY yang merupakan pegawai negeri sipil di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). (tas/rus)