Khauf (Ketakutan) -->

Advertisement

Khauf (Ketakutan)

Senin, 15 Oktober 2018

Ilustrasi
Cambuk yang digunakan oleh Allah Subhanahu Wata'ala untuk menggiring hamba-hambaNya menuju ilmu dan amal agar mereka lebih dekat dengan Allah SWT.

Khauf adalah semacam kepedihan hati atau terbakarnya hati karena membayangkan sesuatu yang tidak menyenangkan di masa depan. Khauf itulah yang bisa mencegah anggota badan berbuat maksiat dan mengikatnya dengan ketaatan. Khauf yang terbatas bisa mendorong seseorang untuk lalai dan berani berbuat dosa.

Sedangkan khauf yang berlebihan bisa mendorong orang merasa frustasi dan putus asa. Khauf kepada Allah SWT bisa timbul dengan cara mengenal Allah dan mengenal sifat-sifatNya; bahwa dia bisa membinasakan alam semesta tanpa peduli dan tidak ada yang bisa mencegahNya. Terkadang karena tobatnya seseorang dari kejahatan atau maksiat. Dan terkadang karena gabungan dari keduanya.

Semakin banyak pengetahuan seseorang tentang kekurangan dirinya dan tentang kebesaran serta kekayaan Allah SWT, -bahwa Allah SWT tidak ditanya tentang apa yang Dia lakukan, sementara mereka akan ditanya tentang apa yang Dia lakukan, sementara mereka akan ditanya tentang perbuatan mereka- maka khaufnya akan semakin kuat.

Orang yang paling takut kepada Allah adalah orang yang paling tahu tentang dirinya dan Rabbnya. Karena itu Nabi Muhammad SAW bersabda: "Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling tahu tentang Allah dan paling takut kepadaNya." (H.R Al-Bukhari, 10/539, Al-Adab, Muslim 15/106, Al-Fadha'il, dan Ahmad).

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamaNya, hanyalah ulama (orang-orang yang brilmu)." QS. Fathir:28). Ibnu Mas'ud rahimahullah berkata, "Cukuplah takut kepada Allah sebagai ilmu dan cukuplah kelenaan sebagai kebodohan." Wallahu a'lam bish-shawwab. Subhanakal lahumma wabihamdika...*