Dzikrullah -->

Advertisement

Dzikrullah

Jumat, 19 Oktober 2018

Dzikrullah
Dzikir adalah kedudukan terbesar yang dijadikan oleh orang-orang arif (orang yang mengenal Allah SWT) sebagai tempat mengambil bekal, lahan bisnis (dengan Allah SWT) dan tempat yang selalu mereka kunjungi.

Dzikir adalah maklumat loyalitas; barangsiapa yang mendapatkannya akan dihubungi; dan barangsiapa yang tidak mendapatkannya akan dijauhi. Dzikir adalah makanan pokok bagi hati orang-orang arif yang apabila ditinggalnya maka tubuh mereka akan menjadi kuburan bagi hati tersebut.
Dzikir juga merupakan penghuni rumah mereka yang apabila kosong darinya maka rumah itu akan menjadi hampa. Dzikir adalah senjata yang bisa mereka gunakan untuk melawan para perampok jalanan.

Dzikir adalah air yang bisa mereka gunakan untuk memadamkan kobaran api dijalan dan menghobati penyakit-penyakit mereka. Bila mereka meninggalkannya maka hati mereka akan kambuh. Dan dzikir adalah alat komunikasi yang menghubunkan antara mereka dengan Rabb Yang Maha Mengetahui alam gaib.

Dengan dzikir itulah mereka dapat menghindari berbagai malapetaka, melenyapkan pelbagi kesulitan dan meringankan aneka musibah. Bila mereka ditimpa cobaan, ke sanalah mereka mengungsi. Karena dzikir adalah taman Surga yang mereka gunakan sebagai tempat bermain. Dan dzikir adalah modal utama kebahagiaan yang mereka gunakan untuk berbisnis dengan Allah SWT.

Dzikir membuat hati yang sedih menjadi riang gembira. Dzikir dapat mengantarkan orang yang berdzikir kepada Rabb yang diingatnya, bahkan membuat orang yang berdzikir diingat olehNya. Setiap anggota tubuh memiliki ubudiyah (ritual) yang ditentukan waktunya.

Sedangkan dzikir ubudiyah hati dan lidah yang tidak ditentukan waktunya. Bahkan mereka diperintahkan untuk berdzikir kepada Rabb yang mereka sembah dan mereka cintai kapan saja, baik dalam posisi sendiri, duduk, maupun berbaring. Bila Surga adalah lembah dan dzikir adalah tanamannya maka hati adalah rumah kosong di mana ia menjadi penghuni dan pondasinya.

Dzikir adalah pembersih, pengkhilap dan penawar hati ketika diselimuti penyakit. Semakin larut seseorang dalam buaian dzikir, semakin besar kecintaan dan kerinduannya kepada Rabb yang diingatnya. Bila hatinya sejalan dengan lidahnya saat berdzikir, ia akan melupakan apa saja. Dan oleh karena itu, Allah akan melindunginya dari apa saja dan menjadi pengganti bagiannya dari apa saja. Dengan dzikir itulah tuli bisa hilang dari telinga, bisu akan lenyap dari lidah dan gelap akan tersingkap dari mata.

Dengan dzikir, Allah Subhanahu Wata'ala menghiasi lidah orang-orang yang berdzikir sebagaimana Dia mengetahui mata orang-orang awas dengan cahaya. Maka lidah orang yang lalai (tidak berdzikir) laksana mata yang buta, telinga yang tuli dan tangan yang lumpuh. Dzikir adalah pintu Allah yang terbesar dan selalu terbuka untk hambaNya sepanjang manusia tidak menutupnya dengan kelalaiannya.
Hasan Al-Bashri rahimalillaahi berkata: "Carilah kenikmatan pada tiga hal; sholat, dzikir dan membaca Al-Qur'an. Jika kamu menemukannya, bersyukurlah. Jika tidak, ketahuilah bahwa pintu telah tertutup. 

Untuk itu pembaca JCS, kita harus semangat menuntut ilmu karena Allah sehingga kita selalu berdzikir karena Allah semata. Dan pasti Allah SWT akan menolongmu. Jauhi segala bentuk maksiat, karena maksiat adalah sumber penghalang dikabulkannya doa. Wallahu a'lam bish-shawwab. Subhanakal lahumma wabihamdika...*