Dari Tempurung Batok Bisa Jadi Bahan Berkualitas Ekspor -->

Advertisement

Dari Tempurung Batok Bisa Jadi Bahan Berkualitas Ekspor

Minggu, 07 Oktober 2018

Ibu-ibu sedang melakukan proses pembuatan arang batok (Tas)
JCS - Sampai saat ini tanaman kelapa masih merupakan salah satu tanaman terpenting di Indonesia. Untuk di Kabupaten Cianjur banyak di Cianjur selatan seperti di PTPN Nusanatara VIII Kebun Agrabinta dan di lahan warga. Nah, komoditas ini pada umumnya diusahakan oleh rakyat, sehingga perananan sosialnya menempati urutan kedua sesudah padi.

Tanaman kelapa telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai tanaman serba guna. Istilah ini mempunyai alasan yang kuat, karena mulai dari pucuk sampai ke akarnya mempunyai kegunaan. Salah satu kegunaan yang belakangan ini menjadi perhatian masyarakat di pedesaan adalah arang tempurung (batok kelapa).

Bahan baku yang berasal dari batok kelapa bisa menjadi nilai jual yang tinggi. Arang batok ternyata diminati negara lain. Tahun ini, dua produk tersebut menjadi komoditas ekspor bagi Indonesia. Srilanka dan Korea Selatan adalah dua negara peminat komoditas arang batok kelapa asal Indonesia.

Akhir bulan lalu, 1.000 ton arang batok kelapa diekspor ke Colombo, Srilanka. Ekspor tersebut adalah ekspor pertama arang batok kelapa Indonesia ke luar negeri. Karena nilai ekspornya masih sekitar Rp 8 miliar. "Semoga ke depannya terus meningkat," kata Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero, Agus Andiyani, dalam Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2018 di Surabaya, Sabtu (6/10/2018). 

Produk arang batok kelapa juga diminati Korea Selatan. Dalam waktu dekat. kata Agus, arang batok kelapa juga akan dikirim ke Korea Selatan dengan volume 10.000 ton. "Produk arang batok kelapa didapat dari beberapa daerah di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi," jelasnya. 

Arang batik akan diolah menjadi bahan kosmetik, alat penyaring atau filter air, alat pengawet, karbon, briket dan lainnya. "Arang jadi komoditas bagus untuk ekspor," jelasnya. Menurut dia, sebenarnya banyak sekali komoditas dalam negeri yang punya potensi besar untuk ekspor, khususnya komoditas pertanian, perkebunan dan perikanan.

Secara perlahan ia akan terus mengeksplorasi dan memasarkannya. Misalnya, papar Agus, ekspor BUMN sebagai upaya penguatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar AS.

"Selain PT PPI, sejumlah BUMN industri strategis yang tahun ini berkomitmen mengekspor produknya yakni PT Pindad, PT Krakatau Steel Tbk, PT Industri Kereta Api/INKA, PT Barata Indonesia, dan PT Dirgantara Indonesia," pungkasnya. (tas/net)