Bonus Demografi Indonesia Berakhir di 2036, Lansia Bakal Naik -->

Advertisement

Bonus Demografi Indonesia Berakhir di 2036, Lansia Bakal Naik

Senin, 08 Oktober 2018

Ilustrasi
JCS - Bonus demografi adalah besarnya penduduk usia produktif antara 15 tahun hingga 64 tahun dalam suatu negara. Hal ini dibahas dalam mata pelajaran Geografi kelas XI SMA/MA kurikulum 2013. Terkait itu Badan Pusat Statistik ( BPS) memprediksi bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini akan berakhir tahun 2036 mendatang. 

"Bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini akan berakhir tahun 2036 nanti. Usai bonus demografi, ada tantangan baru dimana jumlah penduduk berusia lanjut ( lansia) akan bertambah 19 persen hingga tahun 2045," kata Kepala BPS Pusat Suhariyanto usai meresmikan gedung baru kantor BPS Kabupaten Garut, Sabtu (6/10/2018). 

Menurut Suhariyanto pemerintah perlu melakukan langkah-langkah antisipasi agar tepat di 100 tahun bangsa Indonesia pada 2045 penduduk berusia lanjut (lansia) bisa terurus. Suhariyanto memaparkan, pada tahun 2020 mendatang BPS sendiri kembali akan melakukan sensus penduduk yang rutin digelar 10 tahun sekali.

Sensus ini, menjadi penting bagi pemerintah untuk dapat menentukan arah pembangunan Indonesia kedepannya hingga tahun 2045. "Sensus ini menjadi sangat penting, karena nanti bisa terlihat sebaran penduduk termasuk usianya, nanti pemerintah bisa merumuskan apa yang akan dilakukan," jelasnya. 

Berdasarkan sensus penduduk terakhir tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,64 juta jiwa. Lima wilayah paling padat yakni di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Banten. Lapangan pekerjaan Suhariyanto juga mengingatkan, bonus demografi yang dimiliki Indonesia ini, juga harus difikirkan agar tidak sampai menjadi bencana demografi. 

Pemerintah harus menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak agar warga di usia produktifnya tidak jadi pengangguran intelektual. "Generasi saat ini generasi milenial, beda dengan saya, pemerintah harus memikirkan lapangan pekerjaan bagi mereka, apalagi generasi Y ini cenderung tidak bisa lama bekerja di satu tempat, mereka berpindah-pindah," katanya.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) jauh-jauh hari sudah memprediksi masa bonus demografi Indonesia tersebut. Menurut dia, pada 2020-2030 jumlah penduduk usia produktif di indonesia akan mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. 

Jumlah penduduk usia produktif tersebut menjadi modal bagi Indonesia menyongsong Indonesia emas pada 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka.  

"Bonus demografi ibarat pedang bemata dua. Satu sisi adalah berkah, jika kita berhasil mengambil manfaatnya. Satu sisi lain adalah bencana apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik," kata Jokowi, saat berpidato di acara peringatan Hari Keluarga Nasional, di Lapangan Sunburst, Kota Tangerang Selatan, Banten, Sabtu lalu. (tas/net)