Roh & Jasad -->

Advertisement

Roh & Jasad

Admin
Minggu, 30 September 2018

Ketahuilah bahwa madzhab Salaf dan ulama-ulama besar umat ini menyatakan bahwa saat seorang hamba meninggal dunia, ia akan berada di dalam nikmat atau adzab. Mereka juga berpendapat abhwa hal itu terjadi pada roh dan jasadnya. Menurut mereka, roh tetap kekal setelah berpisah dengan badan dan turut serta bersamanya saat mendapatkan nikmat atau adzab.

Kemudian setelah hari kiamat nanti terjadi roh-roh itu akan dikembalikan kepada tubuh-tubuhnya dan mereka akan bangkit dari kubur mereka menuju Tuhan semesta alam. Dalil-dalil yang menunjukkan hal itu dari al-Qur'an dan Hadis terlalu masyhur untuk disebut dan terlalu banyak untuk dibatasi. Diantaranya surat Al-Fajr ayat 27-30 yang artinya: "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu, masuklah ke dalam SurgaKu."

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa hal itu dikatakan kepadanya ketika meninggal dunia. Karena ucapan itu ditujukan kepada jiwa yang telah lepas dan keluar dari badan

Selanjutnya, Nabi SAW pernah menyampaikan bahwa Dajjal akan datang dengan membawa air dan api. Maka api itu adalah air yang dingin, sedangkan air itu adalah api yang menyala-nyala. Hadis-hadis tentang Dajjal berstatus shahih dan mutawatir. Dan ini lebih menakjubkan. Jibril juga pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW dalam wujud seorang laki-laki. Lalu Jibril berbicara kepada beliau SAW dengan suara yang beliau dengar, tetapi orang yang ada di sebelah Nabi SAW tidak melihatnya dan tidak mendengar suaranya. Bahkan terkadang Jibril datang dengan suara seperti dentingan lonceng, tetapi hanya beliau yang bisa mendengarnya.

Dalam perang Badar, para malaikat memenggal leher orang-orang kafir dan berperang bersama kaum muslimin, tetapi, tetap mereka tidak melihatnya dan tidak mendengarnya. Rahasia masalah ini adalah bahwa di dunia ini Allah SWT Yang Maha Gaib hanya memperlihatkan hal-hal yang menjadi bagian dari urusan dunia. 
Sedangkan hal-hal yang menjadi bagian dari urusan Akhirat Dia tutup serapat-rapatnya. Supaya pengakuan dan keimanan kepadanya menjadi penyebab hadirnya kebahagiaan mereka. Karena apabila tutup itu dibuka, niscaya akan menjadi sesuatu yang kasat mata dan konkrit.

Kemudian bila ada yang berkata: "Bagaimana mungkin orang yang bagian-bagian tubuhnya berserakan -seperti orang tertimpa bencana gempa, tsunami, orang yang terbakar, tenggelam, atau disalib- dapat merasakan nikmatnya pahala atau pedihnya siksa?"

Jawabannya ialah: Bagi Rabb Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak mustahil membuat roh berhubungan dengan bagian-bagian tubuh tersebut, meski berjauhan dan membuat bagian-bagian tubuh itu merasakan semacam rasa sakit atau nikmat.

Allah Subhanahu Wata'ala dapat membuat benda-benda mati memiliki perasaan dan daya tangkap sehingga dapat bertasbih kepada Rabbnya, batu dapat jatuh karena takut kepadaNya, gunung-gunung dan pohon-pohon bersujud kepadaNya, kerikil, air laut, air tawar dan tumbuh-tumbuhan pun bertasbih kepadaNya. 

Allah SWT berfirman: "Dan tak ada satu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka." (QS. Al-Isra': 44). Pembaca JCS, andai tasbih itu hanyalah sekedar dalil atas adanya penciptaannya, niscaya Allah SWT tidak berfirman: "tetapi kamu sekalian tidak me-ngerti tasbih mereka."

Karena setiap orang berakal sehat mengerti bahwa adanya benda itu menunjukkan adanya penciptaannya. Dan Allah SWT berfirman: "Tidakkah kamu tahu bahwa Allah kepadaNya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya." (QS. An-Nur: 41).

Jadi, ini adalah shalat dan tasbih hakiki yang diketahui Allah SWT, meski diingkari oleh orang-orang yang belum mengerti. Dahulu para Sahabat Nabi bisa mendengar tasbihnya makanan saat dimakan. Mereka juga bisa mendengar kerinduan batang kurma kering yang ada di dalam masjid kepada Rasulullah SAW. 

Pembaca JCS, jikalau benda-benda mati itu memiliki perasaan, tentu benda-benda yang mengandung kehidupan lebih pantas memilikinya. 

Andai mayit mayit digantung di atas pohon yang diterpa angin semilir, niscaya tubuhnya akan mendapatkan abgaian dari adzab barzakh. Dan andaikata orang yang baik lagi shalih dikubur di dalam oven, niscaya tubuhnya akan merasakan nikmati barzakh dan rohnya akan mendapatkan bagiannya.

Jadi, Allah SWT bisa membuat api menjadi dingin dan keselamatan bagi seseorang ini dan membuat angin semilir menjadi api dan racun bagi orang lainnya. Sebab, seluruh elemen dan materi yang ada di alam semesta tunduk kepada Rabb dan Penciptanya yang bisa memperlakukannya menurut kehendakNya dan tidak bisa ditolak keinginanNya. Bahkan semuanya secara sukarela tunduk dan patuh pada kekuasanNya. Barangsiapa yang mengingkar hal ini berarti telah mengingkari Rabb semesta alam, kufur kepadaNya dan mengingkari ketuhanNya. Wallahu a'lam bish-shawwab. Subhanakal lahumma wa bihamdika...*