Mata Air Cibatu Sukajaya ingin Jadi PDAM Leles -->

Advertisement

Mata Air Cibatu Sukajaya ingin Jadi PDAM Leles

Admin
Selasa, 11 September 2018

Ilustrasi 
JCS - Mata air gunung sebetulnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Cuma dalm hal ini butuh teknologi, dan sarana penunjang yang bagus, terlebih anggaran untuk membangun potensi air demi ketahanan air pedesaan. Salah satunya di Kampung Cibatu Rt 1/RW 2 Kedusunan Cibatu Desa Sukajaya Kecamatan Leles, Cianjur. 

Menurut tokoh pemuda di sana, Samsul Ma'arif S.Pd, di situ ada sumber mata air asli di bawah bukit pasir Cibatu yang berbatasan dengan kawasan Perhutani KRPH Walahir, berlokasi di daerah perbatasan Desa Pada Asih Cijati dan Kp. Cibatu Desa Sukajaya, Leles. Namun, hingga saat ini air jadi tersebut belum dimanfaatkan oleh warga lantaran banyak kendala seperti butuh sarana khusus semacam alat canggih dan bendungan untuk menampung mata air Cibatu tersebut.  
Sumber mata air Cibatu, Sukajaya - Leles

"Kami harap ada perhatian pemerintah Pemkab Cianjur agar mata air Cibatu dapat dimanfaatkan. Bahkan saya lihat, kalau air itu pasang alat bisa jadi PDAM Leles. Manfaatnya, bukan saja buat warga Cibatu, tapi itu air bisa ngalir rumah-rumah warga, maupun sawah yang ada di Kp Pangimpunan, Bangbayang, Leles serta ke wilayah desa lainnya," ungkap pria yang akrab disapa Acuy Mangkulangit ini, Sabtu (8/9/2018).

Acuy menambahkan, bahwa harapan itu sudah disampaikan kepada dinas terkait termasuk anggota DPRD Cianjur agar melihat langsung lokasi air Cibatu. Acuy yang didukung warga Cibatu mengaku optimis, jika Pemkab Cianjur lekas menindaklanjuti cita-cita warga Kp Cibatu ini. Ia berharap juga, Bupati Cianjur yang sering berkunjung ke Leles, pada kunjungan berikutnya senantiasa dapat meninjau langsung sumber mata air Cibatu. 

Menurut Acuy, hingga saat ini warga Cibatu dan sekitarnya selalu kesulitan air. "Maksudnya, mata air mah ada ngocor tapi belum dimanfaatkan oleh warga. Makanya ketika hujan atau tidak hujan bagi warga Cibatu tetap kesulitan air," jelasnya.

Terkait sumber air, sebetulnya ada dua. Yang satu sumber air yang diutarakan tadi. Satu lagi mata air yang berada di kawasan Perhutani. 

Acuy kembali menjelaskan, ditemukannya mata air itu sudah cukup lama. Yaitu saat warga tak sengaja yaitu ketika ia mencari rumput di ladang miliknya di lereng bukit Cibatu. Saat mencabut rumput keluarlah air ngocor dari lubangnya. Menurut Acuy,  memang tanda-tandanya sudah ada, karena air itu mengalir ke kali kecil yang tembus ke cisokan.

Setelah ditelusuri mata air tersebut muncul dari balik bebatuan di pinggir ladang milik warga. Muncul satu mata air sebesar betis orang tua. Air itu mengalir dari mata air namun belum dimanfaatkan secara baik. "Kami ingin air jadi Cibatu bermanfaat dan ada perhatian pemerintah untuk kepentingan warga desa," pungkasnya. (tas).