Keutamaan Akhlak yang Baik -->

Advertisement

Keutamaan Akhlak yang Baik

Admin
Rabu, 12 September 2018

Ilustrasi 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman kepada Nabi dan kekasih-Nya seraya memuji dan menonjolkan ni'mat yang telah Dia anugerahkan kepadanya: Wa innaka la'ala khuluqi 'adzimi: Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qalam, 68 : 4).

Aisyah ra., telah mengatakan bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Qur'an. Seorang laku-laki bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai akhlak yang baik, maka beliau SAW membacakan firman Allah SWT: Khudzil 'afwa wa'mur bil'urfi wa'arid 'anil jahiliina: Jadilah engkau pema'af dan suruh orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh." (QS. Al-A'raf, 7: 199).

Kemudian beliau bersabda, "Akhlak yang baik ialah kamu bersilaturahmi kepada orang yang memutuskannya darimu, memberi orang yang tidak pernah memberimu, dan memaafkan orang yang menganiayamu."

Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya aku diutus hanya menyempurnakan akhlak yang mulia." Nabi Muhammad SAW telah bersabda, "Hal yang paling berat timbangannya di mizan pada hari kiamat nanti ialah takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.

Seorang laki-laki datang dari arah depan Rasulullah SAW lalu bertanya, Wahai Rasulullah, apakah agama itu?" Beliau SAW menjawab, "Berakhlak yang baik." Kemudian ia datang dari sebelah kanannya dan bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah agama itu?" Beliau menjawab, "berakhlak yang baik." Kemudian ia datang dari sebelah kirinya dan bertanya," Wahai Rasulullah, apakah agama itu?" Beliau menjawab, "Berakhlak yang baik." Kemudian datang dari arah belakang dan bertanya, "Apakah agama itu?" Beliau menoleh kepadanya dan bersabda, "Tidakkah kamu paham bahwa akhlak yang baik ialah jangan sampai kamu marah."

Dan pernah ditanyakan, Wahai Rasulullah, apakah kesialan itu?" Beliau SAW menjawab, "Berakhlak buruk." Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, Berilah aku pesan." Beliau SAW menjawab, "Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada." Laki-laki itu berkata lagi, "Tambahkanlah kepadaku." Beliau SAW menjawab, "Iringi perbuatan yang buruk dengan perbuatan yang baik, niscaya perbuatan yang baik itu akan menghapus dosanya." Laki-laki itu berkata lagi, "Tambahkan kepadaku." Beliau SAW menjawab, "Pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." Nabi SAW Muhammad SAW pernah ditanya, "Amal apakah yang lebih utama?" Beliau SAW menjawab, "Berakhlak yang baik." Nabi Muhammad SAW telah bersabda, "Tidaklah Allah menjadikan baik akhlak seorang hamba dan kejadiannya lalu Dia menjerumuskannya ke dalam neraka."

Al Fadhla ra pernah bertanya kepada Rasulullah SAW bahwa sesungguhnya Fulanah rajin melakukan puasa di siang hari dan qiyam di malam harinya, namun akhlak jelek, mulutnya suka menyakiti tetangga-tetangganya." Beliau bersabda, "Tiada kebaikan baginya, dia termasuk penghuni neraka." 

Abu Darda' ra telah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Hal yang mula-mula diletakkan di dalam mizan ialah akhlak yang baik dan kemurahan hati." Setelah Allah mencipatakan iman, iman mengatakan, "Ya Allah, kuatkanlah aku." Maka Allah menguatkannya dengan akhlak yang baik, dan setelah Allah menciptakan kekafiran, lalu kekafiran mengatakan, "Ya Allah kuatkan aku." Maka Allah menguatkannya dengan kekikiran dan akhlak yang buruk." Nabi SAW telah bersabda, "Sesungguhnya Allah telah membersihkan agama ini untuk diri-Nya, dan tidak layak untuk agamamu, kecuali kemurahan hati dan akhlak yang baik. Ingatlah hiasilah agamamu dengan kedua pekerti ini. Karena Nabi Muhammad SAW bersabda, "Akhlak yang baik merupakan pekerti Allah SWT yang paling agung.

Pernah ditanayakan, "Wahai Rasulullah, manakah di antara orang-orang mukmin yang paling utama keimanannya?" Beliau menjawab, "Orang yang paling baik akhlaknya." Nabi Muhammad SAW telah bersabda, Sesungguhnya kamu tidak dapat merebut hati orang lain dengan harta kekayaanmu, maka rebutlah hati mereka dengan kecerahan wajah dan kebaikan budi pekertimu."

Nabi Muhammad SAW telah bersabda pula, "Akhalak yang buruk dapat merusak amal sebagaimana cuka merusak madu." Diriwayatkan dari Jarir ibnu Abdullah yang telah mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Sesungguhnya kamu adalah seorang yang penampilannya dibuat baik oleh Allah, maka pindahlah budi pekertimu." 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra yang telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Ada tiga perkara barang siapa yang salah satu di antaraketiganya tidak ada pada dirinya, maka janganlah kamu menganggap sesuatu pun dari amalnya. Yaitu ketakwaan yang dapat mencegahnya dari perbuatan durhaka kepada Allah, sikap penyantun yang dapat menahan dirinya terhadap orang yang bodoh, atau budi pekerti yang menghiasinya sehingga dapat hidup di antara manusia." 

Diantara doa' yang diucapkan oleh Nabi SAW dalam do'a iftitah (pembukaan) salatnya, yang artinya ialah: "Ya Allah, tunjukkanlah aku kepada akhlak yang baik, tiada yang dapat menunjukkan kepada akhlak yang baik, kecuali hanya Engkau, dan palingkanlah dariku akhlak yang buruk, tiada yang dapat memalingkannya dariku selain hanya Engkau."

Pernah ditanyakan, "Bagaimanakah cara merias diri?" Dijawab, "Dengan lemah lembut dalam bertutur kata, menampilkan kecerahan wajah dan murah senyum." Maka Barangsiapa bersua dengan orang lain dan memperlakukan mereka dengan akhlak yang baik, maka dia adalah orang yang disegani dan disukai menjadi teman, sebagaimana yang dikatakan oleh bait-bait syair berikut: "Apakah kamu telah mengumpulkan beberapa kelakukan yang baik seluruhnya sebagai keutamaan dan kamu pergauli manusia semuanya dengan baik. Pahala kebaikan akan kamu peroleh dari Tuhan Pemilik 'Arasy dan juga terima kasih dari makhluk-Nya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Wallahu a'lam bish-shwab*