JCS - Para pelaku usaha kecil dan menengah terutama di daerah Sukabumi selatan masih bertahan untuk melanjutkan usahanya. Salah satunya adalah mang Dadan Sunandar (35 tahun) warga Kampung Pasirsalam, Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Dadan mengaku belajar keripik ini cukup lama. Sebelumnya ia pernah usaha bergerak (produksi) tahu bulat, namun usaha tahu bulat tak berlangsung lama karena banyak persaingan produk yang sama.
Kondisi itu membuat Dadan mencoba beralih pada kuliner khas lain. Makanan ringan berbahan dasar tepung dan kacang kedelai yang disulap menjadi keripik. Soal rasa pasti beda dan perbedaan seperti teksturnya yang lebih menarik dan renyah.
Bahan dasarnya, 1 kilogram keripik membutuhkan 500 gram tepung dan 500 gram kacang kedelai. Sedangkan proses penggorengannya dibutuhkan minyak goreng sebanyak 1/4 kilogram.
Harga keripik dijual dengan harga Rp35.000 sedangkan ukuran kemasan kecil Rp1000. Dengan harga terjangkau bisa menikmati cemilan yang renyah, gurih dan sehat.
Saat ini keripik tempe tersebut menjadi khas cemilan di wilayahnya namun baru dijual di lingkungan terdekat mengingat proses produksi dan pemasarannya hanya mengandalkan anggota keluarga.
"Saat ini usaha kami masih dalam tahap pengembangan produk. Tantangan saya adalah pemasaran dan merk dagang," tukasnya kepada wartawan SukabumiUptudate, belum lama ini. (tas).