Hati-Hati Nyamuk Demam Berdarah. -->

Advertisement

Hati-Hati Nyamuk Demam Berdarah.

Admin
Sabtu, 29 September 2018


JCS - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat sebnyak 211 orang atau pasien demam berdarah. Informasi JCS, sebanyak itu hingga akhir September 2018 yang telah mendapatkan perawatan.

Dari kasus demam berdarah ini satu diantaranya meninggal dunia. Yakni Fatimah Azahra (2) anak dari pasangan Uyon (47) dan Atik (41), Fatimah warga Kampung Cibakung Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu. Ia meninggal setelah sempat dirawat di RSUD Cianjur akhir pekan lalu.

Sebelumnya, keluhan yang diderita Fatimah ini adalah panas tinggi selama empat hari. Lalu ia dirawat satu hari di RSUD Cianjur. Ibunya tak mengira jika anaknya menderita DBD. Ibunya hanya tahu anaknya mengalami panas tinggi saat malam hari.

"Kami sudah membawa ke Puskesmas Ciherang, medis di sana mengatakan hanya faktor cuaca saja, hawa panas dan tidak apa-apa," katanya.

Bidan Puskesmas Sukaluyu, Anggi Mustika mengatakan, pihaknya mendapat kabar dari warga dan kader Kampung Cibakung, adanya anak yang mengalami DBD.

"Kami langsung membawanya ke RSUD untuk mendapat penanganan, dari hasil laboratorium pertama, fatimah menderita DBD kritis sehingga harus dirawat," katanya.

Anggi mengatakan, kejadian warga yang terkena DBD merupakan yang ketiga kalinya di Kampung Cibakung.

Sebelumnya ada dua yang dibawa ke RSUD dengan gejala yang sama. "Untuk daerah lainnya kami belum menerima laporan adanya warga kena DBD," ujarnya.

Menurut Kepala Desa Selajambe, Agus Junaedi, pihaknya baru menerima laporan adanya warga Desanya yang terserang DBD. Dari tiga korban DBD satu di antaranya meninggal dunia.

"Dalam seminggu kami mendapat laporan adanya tiga warga kami yang terserang DBD. Kami langsung membawanya ke RSUD, dua pulang, namun satu meninggal dunia, yakni Fatimah," katanya.

Sementara Camat Sukaluyu, Agus Supiandi mengatakan, pihaknya bersama Desa Selajambe, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan, telah melakukan kegiatan Fogging di tiga RT Kampung Cibakung, Desa Selajambe.

"Kegiatan ini sebagai tindaklanjut adanya warga yang meninggal akibat penyakit DBD," katanya.

Fogging dilakukan atas permohonan Kades Selajambe melalui Puskesmas Sukaluyu, untuk mencegah semakin banyaknya korban akibat nyamuk DBD.

"Untuk sementara ini baru tiga RT di Kampung Cibakung yang dilakukan fogging. Kami akan antisipasi terhadap wilayah lain, karena menunggu laporan dari warga di wilayahnya," ujar dia.

Agus mengatakan, untuk ke depannya pihaknya akan mensosialisasikan cara pencegahan adanya nyamuk DBD. Selain itu, akan memberikan arahan agar warga di Kecamatan Sukaluyu menerapkan pola kebersihan.

"Kami akan bekerjasama dengan Puskesmas dan Dinkes untuk melakukan pencegahan terhadap DBD di Kecamatan ini. Selain itu, akan sosialisasikan penerapan hidup bersih, karena sejauh ini belum ada laporan apapun dari warga yang berdampak penyakit lainnya," katanya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Agus Haris mengatakan, jika dilihat dari presentase angka penderita demam berdarah menurun untuk tahun 2018. "Kalau tahun 2017 ada 321 kasus tahun ini menurun menjadi 211 kasus kalau kematian tak menjadi penentu," ujar Agus kemarin

Agus mengatakan beberapa kecamatan di Cianjur memang menjadi kawasan endemis DBD.

"Memang ada beberapa wilayah di Cianjur yang endemis. Katagorinya endemis tinggi, rendah, dan sedang. Seperti kawasan Karangtengah, Ciranjang, Sukaluyu," paparnya. (tas)