Arus Baru Ekonomi Indonesia -->

Advertisement

Arus Baru Ekonomi Indonesia

Admin
Rabu, 05 September 2018

Ilustrasi 
JCS - Persoalan ekonomi yang bersumber dari meroketnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, langsung disikapi tim kampanye nasional Joko Widodo (Jokowi)- KH Ma'ruf Amin. Mereka menciptakan senjata pamungkas arus baru ekonomi Indonesia. Tujuannya, sudah pasti sebagai strategi menepis situasi ekonomi menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2019. Hal tersebut tengah diduskusikan dan dimatangkan oleh tim.  

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, tim mengajak Moeldoko selaku bagian dari tim kampanye nasional mendiskusikan presentasi dari direktorat-direktorat terkait strategi kampanye ke depannya. Khususnya soal masalah ekonomi. 

"Direktur yang terkait dengan kampanye, kemudian mereka menjabarkan program mereka masing-masing," ungkapnya kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (4/9/2018).

Disinggung soal strategi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB itu enggan menjelaskan secara spesifik strategi-strategi yang sudah dirumuskan oleh tim kampanye nasional. "Secara garis besar, pertama, kita telah menyusun serangan udara, darat, termasuk rencana pembentukan tim kampanye daerah di seluruh tingkatan provinsi maupun kabupaten sampai ke bawah," tutur Karding.

Karding juga menjanjikan tim kampanye akan menjalankan program dan strategi kampanye yang realistis, beradab dan mendidik masyarakat.  Tim juga belum mendiskusikan hal tersebut lebih lanjut. "Belum dibahas soal dana kampanye," tandasnya.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Tim Kampanye Nasional, Hasto Kristiyanto. Dia juga menuturkan, pihaknya telah meminta tim kampanye nasional  Jokowi-Ma'ruf Amin mengantisipasi serangan beragai isu yang dialamatkan kepada petahana. Teritama terkait tudingan kubu penantang yakni, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno soal kondisi ekonomi terkini.

"Termasuk isu-isu aktual, ekonomi, yang perlu segera diatasi pemerintah," ujar Hasto.

Hasto mengutrakan, kondisi global memengaruhi situasi ekonomi di tanah air. Hanya situasi itu kerap dijadikan oposisi sebagai kegagalan pemerintah saat ini. Ia menyebut, jika isu tak diluruskan maka berpengaruh pada elektabilitas Jokowi-Ma'ruf ke depan.

"Karena kalau tidak (diluruskan, red) akan menganggu elektabilitas," kata dia.

Selain itu kata dia, yang harus menjadi perhatian ialah menyampaikan program -program capaian pemerintah. Pencapaian pembangunan dalam hal ini infrastruktur, perlu diberikan pemahaman agar masyarakat mengerti manfaatnya dalam jangka waktu panjang.

"Karena pembangunan infrastruktur itu dampaknya kan jangka menengah-panjang, tidak bisa dinikmati langsung orang per orang," imbuhnya.

Cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin mengatakan, ada strategi dalam mengentaskan kemiskinan. Menurut dia, mengentaskan kemiskinan merupakan salah satu bentuk kewajiban setiap muslim. Hal itu bisa dilakukan jika berada dalam struktur pemerintahan.

Menurut KH Ma'ruf, sebenarnya Jokowi sudah meletakkan dasar tentang ekonomi kerakyatan. Diantaranya adalah soal pembangunan infrastruktur dan kebijakan tentang redistribusi aset yang akan diberikan ke koperasi dan pesantren. Selain itu, kebijakan lainnya dari Jokowi adalah soal kemitraan.

"Inilah yang akan kita jadikan dasar untuk arus baru ekonomi Indonesia," terangnya.

Ma'ruf menuturkan, inti dari arah baru ekonomi Indonesia ini adalah membangun ekonomi dari bawah dan diharapkan bisa menghilangkan disparitas antara yang bawah dengan atas.

"Semuanya saling menopang, tidak melemahkan yang kuat tapi menguatkan yang lemah dan menghilangkan kesenjangan sehingga bisa bersaing secara global," ungkapnya.

Salah satu arus yang dibangun tersebut, menurut Ma'ruf, adalah pemberdayaan santri dan Pesantren. Oleh sebab itu, dirinya akan berusaha mengurangi disparitas ekonomi yang salah satunya dilakukan melalui pondok pesantren. "Pesantren bisa menjadi pusat pemberdayaan ekonomi, agar dapat menginspirasi dan mendorong masyarakat sekitarnya," kata Ma'ruf.

Dia juga menegaskan, telah menyiapkan strategi guna membangun landasan perekonomian yang kuat. "Sudah disiapkan (strategi membangun, red ) landasan dalam rangka menyosong arus baru ekonomi Indonesia. Sehingga tidak ada lagi disparitas antara pusat dan daerah, antara kelompok kuat dengan lemah dan bahkan antara produk lokal dan produk global," imbuhnya.

Menurut Ma'ruf, jika terpilih lagi, landasan ekonomi yang bakal dibangun Jokowi bakal  berbuah manis pada 2024 mendatang. Tahun di mana regenerasi kepemimpinan bakal didapuk generasi milenial.

"Yang ingin kami siapkan, landasan perekonomian yang kuat. Yang siap mengarah arus baru dari sistem lama yang new liberal atau mementingkan pembangunan konglomerasi ke penciptaan triple down effect supaya dampak ekonomi menetes ke bawah," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menyebut Jokowi telah secara signifikan membangun di periode pertama pemerintahan di antaranya di bidang infrastruktur, pendidikan, hingga kesehatan.  Ketua Umum MUI nonaktif ini meyakini pembangunan di Indonesia akan semakin berjalan efektif jika Jokowi dapat meneruskan pemerintahan bersama dirinya. 

"Ketika nanti beliau terpilih pada periode kedua, efektif lima tahun saya kira akan lebih banyak lagi yang bisa dibangun," jelasnya.

Selain masalah ekonomi, ia optimis Jokowi dapat menyelesaikan konflik ideologi jika kembali terpilih dalam pemilihan presiden 2019. Menurut Ma'ruf, ideologi bangsa Indonesia bakal kembali utuh pada 2024. "Kami harap di periode kedua Pak Jokowi bisa menyelesaikan konflik ideologi. Tinggal bagaimana membangun masalah ekonomi, kerakyatan, karakter bangsa, dan menegakkan hukum juga pembangunan SDM," tutupnya. (tas/net).